Pariwisata
Meningkatnya Masyarakat Berindustri, Desa Sodo Minim Pengangguran






Paliyan,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Berkembangnya industri kerajinan di Desa Sodo, Kecamatan Paliyan membuat kesejahteraan masyarakat. Bahkan di desa itu angka pengangguran dapat dikatakan sangat minim.
Diungkapkam oleh kepala Desa Sodo, Sunarya bahwa aktifitas masyarakat bergelut dengan kerajinan sudah berjalan berpuluh-puluh tahun. Mulanya, mereka menjual hasil kerajinan berupa peralatan rumah tangga di pasar setempat.
“Awalnya hanya membuat tampah, alat pengukus (kukusan), bakul dari anyaman bamboo, parutan serta sangkar ayam. Mereka menjual di pasar-pasar tradisional daerah Wonosari,” kata Sunarya, Rabu (03/10/2018).
Namun seiring berjalannya waktu, peroduk kerajinan di Sodo semakin dikenal. Akhirnya konsumen banyak memesan. Pengerjaan yang halus serta rapi menjadikan produk kerajinan di Sodo menjadi tersohor. Dari situ, kemudian masyarakat yang mayoritas merupakan petani membuka industri kerajinan di tiap rumah.
“Dari permintaan yang mulai berdatangan masyarakat, akhirnya kami mempunyai gagasan untuk membuka industri. Dulunya hanya kerajinan bambu, tapi saat ini juga ada sentra kerajinan perak, dan kerupuk kulit,” katanya.







Sunarya menambahkan, saat ini dari 4000an lebih jumlah penduduk seperempatnya bergelut dalam dunia industri kerajinan. Hal itu tentu saja membuat kesejahteraan masyarakt meningkat. Ia mengatakan, untuk tingkat pengangguran sendiri dapat dikatakan miniminim
“Soal kesejahteraan masyarakat di Desa Sodo saya berani mengatakan lebih sejahtera dari wilayah lain. Karena di sini selain bertani, masyarakat juga berindustri,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang pengrajin bambu asal padukuhan Selorejo, Desa Sodo, Harmono mengatakan bahwa dirinya memulai usaha kerjainan sangkar sejak tahun 1996. Ia mengaku bahwa industri kerajinan bambu asal Desa Sodo sangat diminati oleh konsumen.
“Kerajinan di Sodo terkenal halus dan rapi. Jadi konsumen sering memesan kepada kami (pengrajin di Desa Sodo),” kata Harmono.
Dikatakan Harmono, industri kerajinan khususnya sangkar burung mengalami masa kejayaan pada tahun 2011 sampai dengan 2012. Setiap bulannya, ribuan pesanan sangkar masuk kepada dirinya.
“Tahun itu pesenan sangkar untuk burung Kenari dan Pleci sangat laris. Namun akhir-akhir ini pesanan menurun lantaran pengaruh peralihan jenis burung yang sedang trend adalah lovebird dengan sangkar besinya itu,” ungkapnya. (kelvian)
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis3 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter