fbpx
Connect with us

Sosial

Meski Masih Kategori Ringan, Aliran Sungai di Kawasan Kota Paling Tercemar di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul mengklaim jika kualitas air di Gunungkidul tidak stabil. Pasalnya, setiap musim kemarau, tingkat pencemaran air tergolong cukup tinggi. Sementara saat musim penghujan, kualitas air dianggap membaik dan pencemaran bisa sedikit terurai. Mulai Senin kemarin, dari Dinas Lingkungan Hidup mulai melakukan pengambilan sampel air untuk dilakukan uji laboratorium.

Kepala UPT Laboratorium Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Anna Prihatini menuturkan, faktor utama yang menyebabkan kualitas air mengalami penurunan adalah lantaran pola hidup masyarakat yang sembarangan. Misalnya saja membuang sampah dan limbah ke sungai serta beberapa tempat yang tidak semestinya. Kemudian aktifitas industri yang pembuangan limbahnya tidak diperhatikan juga menjadi sumber penurunan kualitas air di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Ajukan Kritik Kepada Pemerintah Melalui SP4N Lapor, Maksimal 10 Hari Harus Dijawab

“Selama ini sudah kami berikan pembinaan bagi masyarakat dan pelaku industri untuk memperhatikan pembuangan limbah. Jangan ke sungai,” kata Anna, Selasa (23/06/2020).

Adapun dari sekian banyaknya aliran sungai di Gunungkidul, ada beberapa yang masuk dalam kategori tercemar meski masih masuk kategori ringan. Aliran tersebut yakni yang melintas di Besole sampai di Wareng di Kecamatan Wonosari.

Menurutnya, sungai yang masuk dalam kategori tercemar tentu berbahaya jika dikonsumsi ataupun digunakan untuk keperluan masyarakat. Mulai timbulnya pencemaran air dan lingkungan juga dapat menimbulkan penyakit.

“Kualitas air di Gunungkidul memang naik turun. Tergantung dengan kondisi, “tambahnya.

Guna menekan pencemaran yang semakin tinggi, dari DLH sendiri terus berupaya melakukan sosialisasi pada masyarakat agar tidak membuang sampah semabarangan, menjaga pola hidup dan menggenjot program kali bersih.

Berita Lainnya  Dihajar Hingga Babak Belur Sebelum Uang Gaji Sebagai Pelayan Lesehan Dirampas, Ini Kesaksian Korban Begal di Kali Pentung

Ia mengklaim jika program ini terus diterapkan dengan kesadaran, penurunan kualitas air dapat ditekan. Sebenarnya tak hanya masyarakat umum, melainkan sesekali dari dinas juga memberikan arahan pada wisatawan atau pengunjung kabupaten Gunungkidul untuk turut menjaga kebersihan lingkungan.

Beberapa yang digencarkan oleh dinas yakni meningkatkan jangkauan dan pengelolaan sampah mandiri. Kemudian juga langkah-langkah kecil lainnya.

“Kami juga melkaukan pengecekan dengan mengambil sampel air di sejumlah sungai mulai di Ngawen, Playen, Kota Wonosari, Patuk dan daerah lainnya,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler