Connect with us

Sosial

Meski Tak Sehat dan Bau, Warga Terbiasa Gunakan Jamban Cemplung

Diterbitkan

pada

BDG

Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga di Kabupaten Gunungkidul belum sepenuhnya menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Seperti halnya di Desa Ngloro, Kecamatan Saptosari dimana masih banyak warga yang menggunakan jamban cemplung untuk membuang hajat.

Salah seorang warga di Padukuhan Ngloro, Desa Ngloro, Kecamatan Saptosari, Kariyah menuturkan, telah menggunakan jamban cemplung sejak lama. Sebagai seorang pemulung barang-barang bekas, Ia mengaku tidak mampu membuat WC yang layak dan sehat karena terbentur biaya.

“Sebetulnya ingin punya WC yang sehat, tapi penghasilan hanya pas-pasan untuk makan,” katanya saat ditemui wartawan ketika bekerja, Jumat (09/03/2014).

Kepemilikan jamban merupakan salah satu indikator lingkungan ramah ekologi dan sehat. Namun sayangnya, di Gunungkidul masih banyak masyarakat yang tak memilikinya. Beberapa jenis jamban yang dominan, di antaranya ialah jamban cemplung. Bentuknya pun sederhana. Hanya berdinding anyaman bambu atau kain, sementara tinja dibuang pada sebuah tanah yang digali.

Berita Lainnya  Puluhan Pasangan Langsungkan Pernikahan Pada Tanggal Cantik 02022020

Warga sendiri mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembuangan tinja yang dibuang ke tanah galian menimbulkan bau yang tidak sedap. Namun kebanyakan dari mereka mengabaikan hal tersebut. Selain karena terbentur biaya, bertahun-tahun menggunakan jamban cemplung sudah menjadi hal yang sangat biasa bagi mereka.

“Sudah biasa. Kalau bau ya bau, tapi sudah biasa juga sih sama baunya. Ya habis mau gimana lagi, kita mampunya begitu,” cerita Kariyah.

Lingkungan yang tercemar tinja, dipastikan menjadi ruang yang baik bagi penularan penyakit infeksi. Salah satu dampak yang membahayakan dari salah urus tinja ialah diare. Berdasarkan data dari WHO, diare bukan sembarang penyakit. Pasalnya tak sedikit dari penderita yang kemudian meninggal dunia.

Berita Lainnya  Nasib Tak Kunjung Jelas, Ribuan GTT Sepakat Mogok Kerja Mulai Senin Depan

Tetangga Kariyah, Siti namanya, juga mengaku hal yang sama. Dirinya merasa sudah terbiasa dengan keseharian membuang hajat di jamban cemplung. Namun sama seperti warga lainnya yang masih menggunakan jamban cemplung, bantuan berupa MCK yang layak diharapkan menyasar padanya.

“Harapannya sih sama, sama-sama butuh bantuan WC. Kalau mau bangun sendiri, uang lebih baik untuk makan saja,” kata dia.

Tinggal di negara yang beriklim tropis, potensi penularan penyakit melalui lalat cenderung tinggi. Tinja yang tersimpan dalam tanah menjadi tempat terbaik lalat menempatkan telurnya. Tanpa adanya isolasi tinja, maka akan memicu kedatangan serangga yang berpotensi menyebarkan penyakit menular.

“Alhamdulillah kalau ada program bantuan MCK. Semoga kami yang belum dapat segera terdaftar dalam program mereka,” harap Siti.

Berita Lainnya  Belasan Kalurahan di Gunungkidul Masih Belum Terjangkau Sinyal Internet

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata4 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler