Pemerintahan
Minat Petani Rendah Karena Kalah Saingan Dengan Barang Impor, Produksi Kedelai Gunungkidul Jauh Dari Target






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Harga kedelai lokal yang rendah di pasaran disinyalir menjadi penyebab rendahnya minat petani Gunungkidul untuk menanam dan memproduksi kedelai lokal. Akibatnya, hingga saat ini, produksi kedelai lokal yang yang diproduksi oleh petani masih sangat jauh dari target yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah.
Rendahnya produksi kedelai lokal ini membuat pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya mencari solusi untuk memecahkan permasalahan ini. Solusi yang dimaksud yakni agar minat petani dalam menanam kedelai mengalami peningkatan dan promosi atau harga jual kedelai di atas harga pasaran.
Selain itu, upaya yang dilakukan adalah juga dengan menggenjot minat masyarakat khususnya pelaku usaha agar memiliki daya tarik menggunakan kedelai lokal sebagai bahan baku produk usaha mereka.
“(Produksi kedelai) Masih jauh dari target yang ditentukan. Dari 5.041 hektare baru terealisasi 754 hektare,” papar Bambang Wisnu Broto, Selasa (18/12/2018) siang.
Adapun menurut dia, memang harga kedelai lokal yang begitu rendah di pasaran menjadi faktor masih jauhnya produksi dari petani. Meski demikian di musim tanam pasca ini, ia memprediksi realisasi yang baru 754 hektare itu pasti akan mengalami peningkatan. Namun, untuk kenaikan produksi yang terjadi, pihaknya belum bisa menentukan apakah akan signifikan atau tidak.







“Ya belum tahu ke depan seperti apa. Tapi yang jelas kami terus berupaya menggenjot produksi petani dan yang terpenting minat (menanam kedelai) mereka,” imbuh dia.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu memang santer terdengar mengenai melemahnya rupiah berdampak pada minat kedelai lokal yang diburu oleh pelaku usaha. Akan tetapi kondisi tersebut tidaklah berlangsung lama, para pengusaha kembali menggunakan kedelai import dan tidak begitu berpengaruh pada produksi kedelai lokal.
Selain produksi kedelai lokal yang masih jauh dari target, Bambang juga mengungkapkan mengenai produksi ubi kayu di Gunungkidul yang mengalami penurunan. Di mana dari angka 1 juta persekian ton dalam setahun hanya mampu mencapai 900 ribu ton dalam setahun.
Sementara itu, Sutarto salah seorang petani asal Semanu mengungkapkan memang minat petani dalam menanam kedelai lokal memang sangat minim. Hal itu lantaran perawatan yang berbeda dibandingkan dengan perawatan tanaman lain, biaya produksi yang juga banyak serta menyita waktu. Faktor lain yang lebih utama yakni lantaran harga di pasaran yang masih rendah sehingga tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
“Tembus diharga Rp 7.000 atau Rp 7.500 aja susah. Jadi ya memang agak kendor semangat petani,” ucap dia.
Naik turunnya harga kedelai selama ini hanya berkisar diangka Rp 6.000 hingga Rp 6.500 itu pun tidak tentu. Terkadang kualitas pun juga tidak dihiraukan oleh para pembeli atau tengkulak.
“Kami terus berkonsultasi dengan pendamping pertanian, semoga ada peningkatan lah dengan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah. Kasihan juga petani kalau harus merugi,” tutup dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen