Sosial
Monumen Radio Satu Maret Jadi Ajang Pameran Lukisan Seniman Bertajuk Nyuworo
Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Puluhan lukisan hasil karya penyandang disabilitas dipamerkan di Monumen PHB Auri PC-2 1 Maret Banaran, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen. Pameran bertajuk Nyuworo itu diselenggarakan untuk mengenang lokasi pameran yang pada masa lalu digunakan untuk menyiarkan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Perwakilan Panitia Penyelenggara Pameran, Bernard Wora Wari, mengatakan pameran lukisan hasil karya penyandang disabilitas bukan kali pertama digelar di bumi handayani. Ia bersama rekan-rekannya yang fokus dalam pendampingan penyandang disabilitas sudah beberapa kali menggelar pameran serupa di Gunungkidul. Untuk kali ini, ia bersama rekan-rekannya menggandeng sejumlah penyandang disabilitas menyelenggarakan pameran hasil karya lukisan di Monumen PHB Auri PC-2 Banaran, Kapanewon Playen.
“Kami selenggarakan pameran selama tujuh hari, dibuka kemarin tanggal 20 Mei dan akan selesai di 26 Mei 2023 mendatang,” jelasnya.
Dijelaskannya, pameran lukisan ini diikuti oleh tujuh penyandang disabilitas yang masing-masing mengirimkan tiga karya untuk dipamerkan. Meskipun penyandang disabilitas, hasil-hasil karya lukisan tidak kalah dengan yang lainnya. Tangan-tangan lihai terlihat jelas dalam goresan kuas di selembar kanvas hingga menghasilkan sebuah karya.
“Pameran kali ini kita menghadirkan tujuh penyandang disabilitas dan masing-masing mengirimkan tiga karya, jadinya ada 21 karya lukisan yang dipamerkan. Selain itu juga ada karya dari delapan teman pendamping yang masing-masing mengirimkan dua karya,” imbuh Bernard.
Disebutnya, tema yang diambil dalam pameran kali ini bertajuk Nyuworo. Tema tersebut tak terlepas dari lokasi yang digunakan untuk pameran yang pada masa lalu digunakan untuk mendengungkan kemerdekaan Republik Indonesia. Menurutnya, momen tersebut haruslah dikenang dan diingat terus menerus dengan berbagai cara salah satunya ialah dengan memamerkan karya penyandang disabilitas yang selama ini terpinggirkan.
“Tentu agar bisa mengingat kembali ini tempat bersejarah dan kami bersepakat mengambil posisi tempat di stasiun radio ini untuk pameran secara khusus penyandang disabilitas yang dibantu para pendamping,” terangnya.
Tak hanya memamerkan lukisan karya penyandang disabilitas, disebutnya jika hasil karya tersebut nantinya akan di lelang saat penyelenggaraan pameran selesai. Ia juga mengajak masyarakat luas agar turut mensukseskan penyelenggaraan pameran hasil karya penyandang disabilitas dan dapat hadir selama penyelenggaraan berlangsung.
“Kami juga berharap agar tempat ini tidak hanya sebatas dikenang tapi juga memunculkan kegiatan yang lebih beragam, juga diharapkan pelaku seni rupa penyandang disabilitas bisa lebih berkembang kedepannya,” tutup Bernard.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials