Connect with us

Pariwisata

Mulai Dikembangkan, Goa-goa Nan Indah di Tanjungsari Ini Akan Jadi Andalan Wisata Anyar Kawasan Selatan

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sembilan goa di wilayah Kecamatan Tanjungsari bakal menjadi destinasi wisata anyar di pesisir selatan. Suguhan stalaktit dan stalakmit serta bentang alam goa yang cukup memukau yang disajikan di goa-goa tersebut dirasa nantinya akan menarik wisatawan. Obyek wisata ini diharapkan nantinya bisa menambah khasanah pariwisata di Gunungkidul yang menjadi andalan selain pantai selatan.

Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan sejak beberapa bulan terakhir, pihaknya bersama sejumlah pemerintah desa di wilayah Kecamatan Tanjungsari melakukan pengalian potensi wisata di masing-masing desa. Dari situ, kemudian ditemukan ada beberapa goa yang memiliki keindahan alam luar biasa.

“Ada Goa Pakunon di Ngasem, Desa Kemiri; Goa Bentar, Goa Cabe, Goa Pucung di Desa Hargosari; Goa Tritis, Goa Mandung, Goa Grengseng di Kemadang; Goa Ngrapah dan Goa Jomblang di Desa Ngestirejo. Sudah kami survey secara bertahap selama kurun waktu beberapa bulan terakhir,” kata Rakhmadian, Senin (18/02/2019).

Ia mengatakan, seluruh goa memiliki ciri khas yang berbeda. Namun dari pantauan yang dilakukan pihaknya, ada kesamaan dalam karakteristik goa yang memiliki stalaktit dan stalakmit di tiap goa tersebut. Bahkan beberapa diantaranya stalaktit dan stalakmit masih dalam keadaan aktif atau hidup.

Berita Lainnya  Tak Banyak Wisatawan Manfaatkan Pembayaran Tiket Non Tunai

“Ada tiga goa yang stalaktit dan stalakmitnya masih aktif. Keindahan alam di dalamnya sangat elok ada beberapa lubang yang membuat cahaya bisa masuk ke dalam sehingga keindahannya semakin terasa,” kata dia.

Rakhmadian menjelaskan, ketiga goa tersebut salah satunya adalah Gua Tritis. Di lokasi tersebut, menurutnya pemandangan pada bagian teras goa menjadi suguhan nan indah bagi pengunjung. Kemudian, untuk Goa Kubon yang berpasangan dengan Goa Lutri merupakan goa horizontal dengan akses jalan yang sangat mudah.

“Untuk Goa Bentar itu aksesnya mudah, di sana termasuk goa horizontal semi luweng. Ketiga goa itu tadi punya stalaktit stalakmit yg masih aktif atau hidup,” terang dia.

Ia menambahkan, halaman di sekitar goa masih cukup memungkinkan jika nantinya digunakan sebagai wisata edukasi maupun piknik keluarga. Bahkan, ide-ide berupa pembentukan wahana out bond telah tercetus dari beberapa lapisan masyarakat.

Berita Lainnya  Menikmati Eloknya Ombak di Tebing Pantai Midodaren, Hidden Gem Yang Tengah Diburu Wisatawan

Namun demikian, hingga saat ini pihaknya belum membuka kawasan tersebut menjadi obyek wisata. Saat ini komunikasi dengan Dinas Pariwisata (Dinpar) Gunungkidul terus dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Kita nunggu dinas, tapi memang sudah ada yang dolan (berkunjung) dari orang luar. Harapan kami ini bisa menjadi obyek wisata Tanjungsari yg potensial selain pantai,” imbuh dia.

Terpisah ketika dihubungi, Sekretaris Dinpar, Harry Sukmono mengapresiasi aktifitaa masyarakat untuk menggali potensi pariwisata yang ada, termasuk salah satunya adalah geo wisata. Pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan ke lokasi untuk melakukan pantauan.

“Secara fisik kita belum melakukan pemantauan tapi komunikasi dengan pak camat sudah kami lakukan. Pasti kita akan melihat untuk pengembangan itu,” ujar Harry.

Harry mengatakan, sejumlah goa yang ada di wilayah Tanjungsari itu nantinya dapat menjadi pilihan baru bagi wisatawan yang mungkin sudah bosan dengan pantai. Selain itu, permasalahan seperti kemacetan di jalur pantai nantunya dapat terurai.

Berita Lainnya  Gelar Event Skala Internasional, Ratusan Offroader Dari Berbagai Negara Bakal Cicipi Medan Ekstrim Gunungkidul

“Saya melihat inj sebagai diversifikasi kegiatan pariwisata di Gunungkidul. Jadi tidak hanya goa, kita memiliki kawasan karst yang nantinya bisa menjadi wisata minat khusus sebagai wisata kebumian atau edukasi alam,” ungkap Harry.

Namun demikian, secara pengelolaan pihaknya berharap komunitas atau kelompok masyarakat nantinya tetap mengedepankan kaidah sapta pesona Gunungkidul. Selain itu, terkait dengan keamanan wisata alam juga harus diperhatikan.

“Selanjutnya komunitas atau masyatakat harus memberikan keamanan, keselamatan untuk wisatawan. Makanya kita harus duduk bersama nantinya akan ada pelatihan dari ahlinya,” pungkas Harry.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler