Sosial
Nasib Warga Temuireng yang Mulai Kelabakan Peroleh Air Bersih





Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Sejumlah titik di Kabupaten Gunungkidul mulai dilanda kekeringan. Sebagai contoh di Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang yang mana warganya mulai membeli air dari pengusaha penyedia air bersih setempat.
Salah satu warga Padukuhan Temuireng, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Wanto, mengaku saat ini wilayahnya mulai kesulitan dalam mencukupi kebutuhan air bersih. Disebutnya hujan sudah tak turun dalam beberapa waktu terakhir ini sehingga menyebabkan sulitnya mendapatkan air bersih. Sejak bulan lalu, dirinya harus membeli dua tangki air bersih untuk mencukupi kebutuhan hidup.
“Kalau tetangga saya bisa habis empat atau lima tangki karena selain untuk rumah tangga juga untuk ternaknya. Saya sudah beli dua tangki untuk mencukupi kebutuhan lima orang di rumah,” ucapnya.
Wilayahnya memang selama ini menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau, terlebih sumber air yang ada akan menyusut dan hilang ketika tidak turun hujan sekitar sepuluh hari. Hal itu membuat warga setempat harus membeli air dari penyedia air bersih karena pipa PDAM saat ini belum sampai ke wilayahnya. Diakuinya untuk mencukupi kebutuhan air bersih saat kemarau dirinya harus merogoh kocek lebih dalam, pasalnya untuk satu tangki ukuran lima ribu liter dirinya harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 150 ribu.
“Ya habisnya sekitar tiga minggu sampai satu bulan untuk lima orang, dari dulu pas kemarau disini beli air karena pipa PDAM belum sampai disini,” imbuhnya.



Sementara itu, penjual air bersih di Kalurahan Girisuko, Yanto, menyebut dalam kurun waktu sekitar dua bulan ini sudah banyak permintaan untuk mengirim air bersih ke warga yang membutuhkan. Namun karena keterbatasan operasional, dirinya saat ini hanya fokus mencukupi kebutuhan air bersih di tiga padukuhan saja yaitu Padukuhan Gebang, Padukuhan Temuireng 1, dan Padukuhan Temuireng 2.
“Paling jauh jaraknya tujuh kilometer dari tempat saya, ini sudah kirim tujuh tangki tiap hari ke tiga padukuhan itu. Kalau satu tangki harganya mulai dari Rp. 130 ribu sampai Rp. 150 ribu tergantung jaraknya,” terang Yanto.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, menyampaikan ertimisasi perkiraan datangnya musim kemarau terjadi pada dasarian pertama bulan Mei ini. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga terdampak kekeringan, pada tahun ini pihaknya sudah menyiapkan 1.000 tangki air bersih untuk disalurkan ke warga yang membutuhkan sesuai pengajuan. Hingga saat ini disebutnya baru satu titik yang mengajukan permohonan untuk pendistribusian air bersih.
“Baru satu yang mengusulkan itu dari Padukuhan Sumber, Kalurahan Pandan, Kapanewon Saptosari, saat ini baru ditindaklanjuti dengan survei lokasi,” tutupnya.
-
Olahraga5 hari yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Sosial4 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial4 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
film4 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum2 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kemen PPPA dan XL Axiata Luncurkan Program Pelatihan Keterampilan Pasca Bebas dari Lapas