Budaya
Ngalap Berkah dan Kirab Pusaka di Pengkol Saat Malam 1 Suronan




Nglipar,(pidjar.com)–Tradisi malam 1 Suro atau 1 Muharam masih banyak diselenggarakan oleh masyarakat Gunungkidul sebagai bentuk pelestarian tradisi dan budaya. Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Kalurahan Pengkol, Kapanewon Nglipar. Pada Senin (09/08/2021) malam tadi, masyarakat setempat menggelar kirab pusaka. Namun lantaran masih dalam kondisi pandemi, kirab pusaka sendiri dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Adapun kegiatan semacam ini telah diselenggarakan sejak dulu dan masih dilestarikan hingga sekarang. Malam 1 Suro dijadikan masyarakat sebagai sebuah momen untuk membersihkan pusaka, melakukan doa bersama, dan tirakatan yang wajib dilaksanakan agar terhindar dari hal-hal negatif.
Kirab budaya yang dilakukan dimulai dari Rumah Budaya Kalurahan Pengkol diikuti dengan puluhan orang yang semula berdoa bersama terlebih dahulu. Kemudian empat pusaka yaitu Pusaka Tombak Korowelang, Tombak Kyai Umbul Katon, Pusaka Cemeti Pamuk dan Pusaka Payung Agung diarak menuju pemakaman Ki Ageng Damarjati yang diikuti oleh puluhan warga Pengkol. Di makam ini kemudian dilakukan jamasan pusaka serta kembali dilakukan doa bersama.
Setelah dijamas, pusaka ini dikembalikan ke Rumah Budaya dengan arak-arakan tersebut. Kemudian, dilanjutkan dengan prosesi kuras gentong Kyai Sobo yang berada di halaman Rumah Budaya Pengkol.
Para abdi dalem dari Kasultanan Kraton Ngayogyakarta mendekati Gentong Kyai Sobo. Ki Joko Narendro memulai prosesi nguras Gentong Kyai Sobo. Usai memanjatkan doa, air dari gayung pertama digunakan untuk membasuh tangan dan muka. Kemudian air dari gayung kedua dipakai membasuh tangan Ki Joko Narendro.
Tak sedikit pula masyarakat yang ikut mengambil air dari gentong tersebut. Tujuannya yaitu untuk ngalap berkah dari air yang berada di dalam gentong. Setelah semua masyarakat kebagian air dari gentong tersebut, sedikit demi sedikit gentong kembali diisi air yang diambil dari tujuh curug dan tujuh tempur sungai yang ada di Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Air dari gentong tersebut tidak ada khasiat apa apa. Tapi memang sejak dulu sudah menjadi sebuah tradisi. Masyarakat sini sendiri memang masih kental dengan budaya dan tradisi,” kata Ngadiman, salah seorang panitia.
Selain warga Pengkol, ternyata kegiatan di Kalurahan Pengkol tersebut juga dihadiri oleh sejumlah warga dari kota Jogja dan sekitarnya. Karena di masa pandemi, maka panitia memutuskan bahwa kegiatan ini hanya bisa dihadiri secara terbatas. Biasanya, kegiatan kirab pusaka di Pengkol ini diikuti oleh banyak warga.
Ketua panitia, Joko Narendro menambahkan, kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan bentuk melestarikan budaya dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat. Selama ini, kegiatan kirab pusaka rutin dilakukan saat malam 1 Suro.
“Gunungkidul masih sangat kental dengan tradisi dan budayanya. Sebisa mungkin kita melestarikan apa yang dulu dilakukan oleh leluhur kita,” ucap Joko Narendro.
Ia menjelaskan, empat pusaka yang diarak tersebut menunjukkan kekayaan budaya di DIY. Di mana setiap pusaka memiliki dan menggambarkan makna tersendiri.


-
Hukum4 minggu yang lalu
Skandal Pelecehan Seksual di Puskesmas Playen 1, PNS Dilaporkan Raba Bagian Dada Siswi PKL
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Revo Terseret Hingga Masuk Kolong Mobil, 2 Pemotor Lolos Dari Maut
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Pemotor Tewas Terlindas Bus
-
Hukum4 minggu yang lalu
Janjikan Keuntungan 5% Per Minggu, PNS Tipu Investor Hingga 8,9 Miliar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Gelombang Pasang di Pantai Selatan, Begini Dampak Kerusakannya
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Mudik Sebelum Gabung PSS Sleman, Hokky Caraka Kunjungi Latihan SSB Putra Handayani
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gunungkidul Tanam Cabe Keriting PM99, Belasan Kali Panen Sekali Masa Tanam
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Sudah 3 Tahun Tak Terima Siswa Baru, SD Kanisius Trengguno Akan Segera Ditutup
-
Budaya3 minggu yang lalu
Temuan Diduga Yoni Pemujaan Masa Hindu, Puluhan Tahun Hanya Terbengkalai di Ladang
-
Politik3 minggu yang lalu
Sentil Bupati Sibuk Hadiri Acara Rasulan, Golkar: Bukan Prioritas Seharusnya
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Upaya Pengembangan Wisata Minat Khusus, Warga Dilatih Jadi Pemandu Goa
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Maling Obrak-abrik Tanjungsari, Belasan Rumah Warga Jadi Korban