Sosial
Pandemi Corona Jadi Berkah Bagi Para Penjual Sepeda




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hobi bersepeda nampaknya kini tengah booming di kalangan masyarakat. Sejumlah jalan di baik kawasan Kota Wonosari maupun sejumlah kecamatan lainnya banyak diramaikan dengan pesepeda yang biasanya gowes secara berkelompok. Akibatnya, berbeda dengan sektor lainnya yang mengalami kelesuan akibat pandemi covid19, pengusaha penjual sepeda maupun sparepart sepeda justru dibanjiri orderan.
Salah seorang pemilik toko sepeda di Kota Wonosari, Yuyun (37) mengaku, sejak beberapa waktu ini tokonya mengalami peningkatan penjualan. Adapun kenaikan permintaan ini telah terjadi sejak beberapa bulan belakangan. Banyaknya masyarakat yang terpaksa bekerja di rumah membuat bersepeda menjadi salah satu alternatif refreshing.
“Permintaan sepeda memang akhir-akhir ini mengalami lonjakan, terutama sejak pandemi covid19,” jelas Yuyun ditemui pada Selasa (09/06/2020).
Kenaikan omset yang terjadi diakuinya sangat tinggi, hingga berkali-kali lipat dari hari biasa. Sebelum pandemi, ia hanya mampu menjual 2 hingga 3 sepeda. Namun belakangan ini, setidaknya 10 sepeda berhasil ia jual.
Yuyun mengungkapkan, kebanyakan para pembeli berasal dari kalangan keluarga. Mereka sebagian besar mencari sepeda untuk digunakan putra-putrinya.




Jenis sepeda yang paling laris dicari adalah jenis MTB (Mountain Bike) alias sepeda gunung. Kebanyakan mereka mencari sepeda dengan rentang harga Rp 2 jutaan.
“Karena permintaan tinggi, saya menambah pasokan sepeda lagi dari Solo dan Sragen,” ujar Yuyun.
Dipaparkannya, para pembeli beralasan ingin lebih banyak berolahraga dengan bersepeda. Alasan lainnya, mereka jenuh karena berada di rumah secara terus-menerus selama pandemi covid19.
Tak hanya Yuyun, Barkah Rineka Tama yang merupakan penyedia jasa aksesoris sepeda secara online juga merasakan hal serupa. Sejak beberapa waktu terakhir ini, permintaan akan aksesoris sepeda meningkat pesat.
“Permintaan tidak hanya dari Gunungkidul saja tapi juga dari Jakarta, Bandung hingga Pontianak,” kata Barkah.
Barkah mengatakan saat ini aksesoris sepeda juga menjadi agak langka lantaran tingginya permintaan. Selain rasa jenuh, ia menduga tutupnya tempat wisata hingga berkurangnya aktivitas kerja membuat masyarakat beralih ke sepeda sebagai pelampiasan.
Sementara itu, salah seorang pembeli sepeda, Novy (35) mengaku membelikan sepeda untuk putra kecilnya, menggantikan sepeda yang lama.
“Saya pikir bersepeda juga membuat tubuh lebih sehat, terutama buat anak saya,” tutup ibu dua anak tersebut.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial6 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga