Pemerintahan
Pandemi Melanda, Target PAD PBB dan Pariwisata Terjun Bebas






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Gunungkidul tahun 2020 dipastikan meleset dari target. Pandemi corona yang tengah terjadi saat ini menjadi faktor utama. Skema yang diterapkan oleh pemerintah yakni dengan menurunkan target PAD di berbagai sektor, termasuk sektor yang sangat mempengaruhi pendapatan Gunungkidul.
Kepala Bidang Penagihan, Pelayanan, dan Pengendalian Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Supriyatin menuturkan, target pendapatan pajak bumi bangunan (PBB) Gunungkidul pada tahun 2020 ini sebelumnya dipatok mencapai 22 miliar rupiah. Namun seiring dengan kondisi daerah dan ekonomi masyarakat yang kurang stabil, sehingga kemudian mempengaruhi pembayaran PBB. Dari sini kemudian diambil kebijakan untuk menurunkan target tersebut.
Dari 22 miliar rupiah, tahun ini target pendapatan PBB diturunkan menjadi 15,4 miliar rupiah. Beberapa waktu lalu, pemerintah telah menyepakati adanya penurunan tersebut. Berdasarkan pengalaman dari petugas penagih PBB, ada banyak wajib pajak yang ekonominya agak menurun sehingga berpengaruh pada pembayaran pajak.
“Ada beragam alasan yang kami terima dari wajib pajak. Terlebih mereka yang beban PBB nya banyak,” kata Supriyatin, Jumat (12/06/2020).
Sampai dengan mendekati pertengahan bulan Juni ini, pendapatan PBB baru terkumpul sekitar 4 miliar rupiah.







Kebijakan lain yang diterapkan oleh BKAD dalam pembayaran PBB ini yakni pelayanan pembetulan PBB diperpanjang sampai bulan Juli. Kemudian untuk jatuh tempo pembayaran PBB juga diundur, yang semula jatuh tempo pada bulan September kemudian menjadi di bulan November.
“Meski ada kelonggaran ini, tapi petugas tetap jalan. Melakukan pemantauan dan penagihan ke desa-desa yang masih memiliki tunggakan tahun sebelumnya,” tambah dia.
Sektor lain yang juga menurunkan target PAD adalah Dinas Pariwisata. Selama pandemi ini berlangsung, kegiatan kepariwisataan ditutup total. Hal ini berdampak pada pendapatan asli daerah dari bidang pariwisata dan perputaran uang di Gunungkidul. Semula, target PAD Pariwisata mencapai 29 miliar rupiah.
Namun lantaran kondisi seperti ini, seluruh obyek wisata ditutup dan kegiatan yang mampu mengundang wisatawan juga dibatalkan maka pemerintah merubah target pendapatan.
“Awalnya 29,7 miliar rupiah tapi kemudian ada penurunan menjadi 12,1 miliar rupiah,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono.
Menurutnya, keputusan penurunan target PAD ini sangatlah berat dan ada banyak pembahasan dengan memperhatikan segala aspek. Sebenarnya, pemerintah sejak beberapa waktu lalu terus berupaya meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata. Namun demikian, adanya berbagai hal maka mempengaruhi capaian pendapatan asli daerah.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen