Sosial
Partisipasi Rayakan Kemerdekaan, Warga Sulap Goa dan Lautan Jadi Lokasi Upacara


Paliyan,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul menggelar upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 diperingati dengan cara unik. Sedikitnya ada tiga kegiatan yang menarik perhatian masyarakat. Seperti pengibaran bendera di dalam gua, di tengah laut dan di atas bebatuan bekas sungai kering.
Seperti peringatan kemerdekaan di Goa Ngeleng, Desa Mulusan yang di gagas oleh Pemuda Wira Buwana (Pawana) SMA 1 Wonosari. Bukan hal yang mudah untuk mencapai lokasi, peserta upacara harus menembus hutan sepanjang 3 kilometer untuk mencapai bibir goa.
Sesampainya di bibir goa, peserta harus perjalan kaki menuruni bukit dan melewati jalan yang cukup curam. Peserta juga harus berhati-hati, pasalnya sebelum sampai di lokasi upacara, mereka dihadapkan dengan batu kali serta bebatuan yang ada di dinding goa.
Koordinator kegiatan, Ali Imron mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk ikut serta mengenang dan merasakan perjuangan kemerdekaan RI ke-73. Semangat juang yang dulu ada untuk melawan penjajahan, kini diaplikasikan dengan semangat juang menjaga kelestarian alam.
“Peserta upacara jumlahnya juga pas 73. Kami ingin mengenang sekaligus melanjutkan perjuangan di ranah yang berbeda, yakni pengenalan alam,” kata Ali.
Terpisah di pesisir selatan, ratusan warga, tim SAR, hingga wisatawan melakukan upacara peringatan HUT RI ke 73, di Samudra Hindia, sekitar Pantai Baron, Kecamatan Tanjungsari. Selain sebagai peringatan kemerdekaan, aksi itu dilakukan merupakan upaya mengajak wisatawan kembali ke laut selatan pasca gelombang tinggi akhir Juli 2018 lalu.
Setelah mendengarkan detik-detik proklamasi sekitar pukul 10.10 WIB, ribuan peserta lalu mengikuti pengibaran bendera. Sebanyak tiga orang peserta membawa bendera merah putih. Sementara ratusan lainnya mengikuti dari belakang untuk berenang.
Suasana semakin bermakna ketika saat pengibaran, para peserta di tengah laut, menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah selesai mereka meneriakkan kata Merdeka yang memang menjadi ciri khas perayaan ini.
“Upacara diikuti sekitar 3000 orang yang berasal dari masyarakat sekitar Baron, SAR Bantul dan Gunungkidul, hingga komunitas. Ada sekitar 800 an peserta, upacara ini dilaksanakan yang ke 6 kalinya,” kata Ketua SAR Satlinmas Wilayah II, Marjono.
Tak hanya itu, di sebelah barat Gunungkidul, tepatnya di Padukuhan Pacar 2, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, masyarakat memperingati kemerdekaan dengan aksi penebaran benih ikan di Sungai Lemusur. Hal menarik lainnya, peserta upacara mengenakan pakaian tradisional.
“Peringatan kemerdekaan kita isi dengan aksi tebar benih ikan. Ini merupakan bentuk perjuangan kita yang nyata dalam melestarikan alam,” kata Dukuh Pacar, Supatman.
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Sosial18 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Budaya2 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara