Sosial
1 PDP Warga Kecamatan Ponjong dan 2 Orang Warga Meninggal Dunia, Pemakaman Datangkan Petugas






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Beberapa waktu terakhir ini masyarakat Gunungkidul diresahkan dengan adanya kabar perihal meninggalnya sejumlah warga yang masuk dalam Pasien Dalam Pantauan (PDP). Hingga saat ini, sudah ada 7 orang PDP Gunungkidul yang meninggal dunia. Adapun hingga saat ini, ketujuh PDP yang meninggal dunia berasal dari 3 kecamatan yaitu, Kecamatan Wonosari, ponjong dan Karangmojo.
PDP terakhir yang meninggal dunia diketahui merupakan warga Kecamatan Karangmojo. Yang bersangkutan meninggal dunia setelah beberapa waktu mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit di Yogyakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati membenarkan perihal adanya tambahan PDP warga Gunungkidul yang meninggal dunia. Menurut Dewi, PDP tersebut berasal dari Kecamatan Ponjong. PDP berjenis kelamin perempuan itu meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di RS Bethesda Yogyakarta.
“Ada tambahan 1 orang lagi PDP yang meninggal dunia,” tutur Dewi, Minggu (12/04/2020).
Menurut Dewi, dengan adanya kejadian ini, jumlah PDP warga Gunungkidul yang meninggal dunia berjumlah 7 orang. Sementara untuk total jumlah PDP adalah 43 orang. Dari jumlah ini, ada 20 orang yang diambil spesimen swab untuk dicek lab. Menurut Dewi, sudah ada 12 hasil lab yang keluar di mana 10 diantaranya negatif dan 2 diantaranya positif. Adapun 1 pasien positif telah dinyatakan sembuh dan 1 diantaranya masih dalam perawatan.







“Di Gunungkidul untuk total ODP adalah 911 orang,” imbuh dia.
Meninggal Mendadak, Pemakaman 2 Orang Warga Gunungkidul Datangkan Petugas Khusus
Sementara itu, dua orang warga Gunungkidul ditemukan meninggal mendadak. Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan mengantisipasi keresahan masyarakat, penanganan dua orang yang merupakan warga Kecamatan Semin dan Semanu tersebut mendatangkan petugas khusus dari Puskesmas. Adapun petugas tersebut datang dengan menggunakan APD lengkap.
Kanit Reskrim Polsek Semanu, Ipda Sujino membenarkan perihal adanya warga Kecamatan Semanu yang ditemukan meninggal dunia secara mendadak. Adapun warga yang meninggal dunia tersebut merupakan warga Jawa Barat yang tinggal di kamar kost di Kecamatan Semanu. Yang bersangkutan baru saja bebas dari Lapas Klas IIB Wonosari usai mendapat program asimilasi.
Menurut Sujino, penemuan mayat korban sendiri pertama kali ditemukan oleh tetangganya. Pada Minggu (12/04/2020) pagi tadi, salah seorang warga setempat memanggil korban untuk diajak minum teh. Setiap hari pada pagi hari, korban memang biasa minum teh di sebuah warung di depan kamar kostnya. Lantaran tak ada respon, saksi yang curiga lantas mendatangi kamar korban.
“Korban didapati sudah terbujur kaku dan ketika dicek sudah meninggal dunia,” papar Sujino.
Dilanjutkan Sujino, pihaknya bersama petugas Puskesmas Semanu lantas mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penanganan. Petugas yang melakukan pemeriksaan sendiri mengenakan pakaian khusus.
“Hanya melaksanakan prosedur saja, untuk dugaan awal korban meninggal lantaran serangan jantung,” ujar dia.
Sementara itu, hampir dalam waktu yang sama, kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Semin. Seorang pria berusia 47 tahun ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Korban sendiri diketahui pada seminggu yang lalu sempat mendapatkan perawatan lantaran penyakit jantung. Sejak beberapa waktu terakhir, yang bersangkutan memang bolak-balik dirawat di rumah sakit akibat penyakit tersebut.
Pada Minggu pagi tadi, salah seorang warga hendak meminjam penyemprot disinfektan milik korban. Namun, ketika dibangunkan, korban tidak memberikan respon. Ketika dicek, ia sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Sama seperti dengan penanganan korban di Kecamatan Semanu, penanganan jenazah korban sendiri juga mendatangkan petugas dari Puskesmas yang menggunakan peralatan lengkap.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Semin, Kompol Haryanta membenarkan adanya warga Semin yang meninggal dunia mendadak. Berdasarkan hasil laporan medis dari petugas puskesmas, pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.
“Diduga lantaran penyakit jantung,” ujar Haryanta.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
bisnis4 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter