Sosial
PDP Warga Kecamatan Wonosari Meninggal Dunia






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kecamatan Wonosari yang dirawat di rumah sakit meninggal dunia. Kasus tersebut menambah rentetan jumlah PDP meninggal menjadi 12 kasus sejak kasus pertama pada pertengahan Maret 2020 lalu. Adapun untuk PDP ke-12 yang meninggal dunia ini, berasal dari Kecamatan Wonosari.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, dalam data terbaru yang diterima pihaknya, diketahui ada tambahan jumlah kasus PDP meninggal di Gunungkidul. PDP tersebut diketahui merupakan warga Kecamatan Wonosari yang sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Gunungkidul.
Menurut Dewi, dengan tambahan ini, total sudah ada 3 orang PDP warga Wonosari yang meninggal dunia. Selain Kecamatan Wonosari, PDP yang meninggal berasal dari Kecamatan Ponjong sebanyak 3 orang, Karangmojo ada 2 orang, Semanu 2 orang dan 2 orang dari Kecamatan Girisubo.
“Saat ini menjadi 12 kasus PDP meninggal dunia. Total ada 50 PDP dan 6 masih dirawat,” terang Dewi, Kamis (16/04/2020).
Dewi menambahkan, pihaknya juga telah mengambil 24 spesm dari jumlah tersebut 13 diantaranya diketahui negatif. Sedangakan 3 lainnya positif, pasien positif tersebut dua diantaranya telah dinyatakan sembuh.







“Satu pasien positif masih dirawat di RSUD Wonosari,” ucap Dewi.
Ia menambahkan, saat ini masyarakat tidak perlu panik dan gelisah untuk menanggapi data informasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Adanya informasi ini justru harus digunakan untuk memotivasi diri dalam menjaga kesehatan dan mematuhi anjuran untuk tidak berkerumun, selalu cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak.
“Menggunakan masker juga sangat penting. Masker kain relatif aman untuk digunakan,” imbuh dia.
Sebelumnya disampaikan, Ketua Gugus Penanganan Covid-19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, mengenai masih banyaknya warga Gunungkidul yang kembali beraktifitas seperti biasa, ia yang juga wakil bupati Gunungkidul ini mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga diri, dan mengurangi aktivitas keluar rumah.
Apalagi dalam beberapa hari terakhir masyarakat sudah mulai banyak masyarakat beraktivitas. Dia mengakui psikologis masyarakat yang jenuh ketika sudah berhari-hari mengurangi aktifitas.
“Kami sudah berkoordinasi akan melakukan himbauan lebih keras lagi, bersama polri, TNI, dan satpol PP. Termasuk dengan camat dan kepala desa, perlu adanya penyegaran (imbauan),” kata Immawan.