Sosial
Pedagang Kecil Jadi Target Sasaran Pengedar Uang Palsu
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Mobilitas masyarakat menjelang lebaran turut memicu potensi meningkatnya tindak kriminalitas. Selain praktik premanisme, aparat kepolisian saat ini juga mengawasi peredaran uang palsu yang memang biasanya marak ketika menjelang hari raya. Para pedagang kecil atau warung kelontong dihimbau untuk lebih waspada lantaran merekalah yang menjadi sasaran sindikat pengedar uang palsu ini.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Riko Sanjaya mengatakan, saat ini jajaran kepolisian terus melakukan monitoring terhadap peredaran uang palsu di wilayah Gunungkidul. Namun begitu, pihaknya hingga saat ini masih belum menemukan adanya kasus uang palsu di Gunungkidul.
“Memang saat ini belum ada. Tetapi meilhat mobilitas masyarakat yang kian meningkat, peredaran upal patut menjadi perhatian,” kata Riko, Sabtu (18/05/2019).
Riko menjelaskan, dari pengalaman penanganan kasus, korban dari pengedar uang palsu sendiri sebagian besar adalah para pedagang kecil. Mereka menjadi sasaran empun lantaran tidak begitu teliti dalam mengecek keaslian uang yang mereka terima. Sehingga para pelaku memanfaatkan hal itu untuk meraup keuntungan.
“Modus yang dilakukan biasanya mereka membeli rokok atau barang yang harganya murah kemudian mendapatkan kembalian dari sisa belanja. Jadi mereka ini telaten sekali orangnya,” ungkap Riko.
Alasan lain pemilik toko kecil patut waspada, lanjut Riko, adalah karena saat ini masih sangat sedikit toko tersebut yang memiliki alat pendeteksi uang palsu. Berbeda dengan toko berjejaring yang telah memiliki alat pendeteksi.
“Sangat jarang atau mungkin tidak ada uang palsu yang dijajakan di toko modern. Karena mereka tahu kalau ada alat pendeteksi,” imbuh Riko.
Disinggung dari asal muasal uang palsu yang beredar, Riko menyebut bahwa selama ini uang-uang palsu tersebut berasal dari luar Gunungkidul. Namun tidak menutup kemungkinan, produksi uang palsu bisa berasal dari dalam Gunungkidul.
“Kemarin contohnya di Sleman ada pembuat uang palsu, dia nyetak sendiri. Biasanya mereka ikut orang di luar, kemudian setelah bisa dan mampu lalu cetak sendiri dan diedarkan sendiri,” jelas dia.
Selain peredaran uang palsu, menjelang lebaran ini pihak kepolisian juga kerap melakukan operasi pemberantasan premanisme. Beberapa lokasi di pusat keramaian seperti terminal dan pasar kerap menjadi sasaran kegiatan pihak kepolisian.
“Operasi kita lakukan untuk menciptakan rasa aman dan juga nyaman baik kepada masyarakat Gunungkidul atau para pendatang sehingga mereka nyaman dan aman dalam merayakan hari raya,” pungkasnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials