Pemerintahan
Pembangunan Pasar dan Balai Desa Ngleri Senilai Ratusan Juta Dianggap Janggal, BPD dan Pemdes Berselisih






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hubungan antara Pemerintah Desa Ngleri dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ngleri memanas. Dua institusi tersebut saling bersinggungan mengenai pengelolaan anggaran desa pada beberapa waktu terakhir ini. BPD menyoroti sejumlah proyek yang dilaksanakan oleh Pemdes dengan anggaran ratusan juta yang dinilai janggal serta tidak transparan.
Ketua BPD Ngleri, Sutarman menuturkan, sejak beberapa waktu silam, pihaknya sering kali mendapat keluhan dari masyarakat mengenai program pembangunan desa yang menggunakan dana APBDes Ngleri 2018 senilai kurang lebih 1,4 miliar. Dana sebesar itu menurut Sutarman separuhnya didapat dari anggaran dana desa yang dimiliki Desa Ngleri.
Diantaranya yang mendapatkan cibiran dari masyarakat adalah terkait dengan pembangunan Pasar Desa Ngleri. Pasar yang menyedot anggaran senilai Rp 155.000.000 ini disebut Sutarman memiliki beberapa kejanggalan. Salah satunya adalah perihal eksekusi penggarapan yang tidak sesuai dengan desain gambar yang sebelumnya direncanakan. Selain itu, dana pembangunan pasar tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk membangun 7 bilik kios sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Oleh Pemdes, sebagian dari anggaran tersebut dipotong untuk membiayai proses perbaikan kios yang dibangun tahun 2017 silam. Sementara dalam pengerjaannya, papan nama pasar juga dipasang di kios pembangunan 2017.
“Itu kan tidak sesuai dengan bunyi di RAB yang telah disepakati. Kemarin sudah ditegur untuk segera dilakukan perbaikan. Teknis di lapangan memang tidak sesuai dengan kesepakatan,” kata Sutarman, Kamis (11/10/2018).
Meski begitu, saat disinggung mengenai adanya dugaan penyimpangan dana, Sutarman mengaku tidak dapat menjelaskan lebih lanjut. Pasalnya, ranah BPD yang ia pimpin hanya pengawasan. Sehingga untuk masuk lebih detail mengenai anggaran sangatlah terbatas. Ia menambahkan bahwa Pasar Desa Ngleri yang digadang-gadang akan menjadi pusat perekonomian desa itu dibangun dalam 4 tahap. Tahun 2018 ini merupakan tahap ketiga pembangunan.







“Ya kalau tidak segera ada pembenahan, akan kacau tentunya. Saya juga tidak bisa tanggungjawab dengan RAB yang ada. Soalnya pelaksanaannya tidak sesuai dengan bunyi yang ada,” tambah dia.
Gunjingan masyarakat Desa Ngleri semakin kencang lantaran adanya kesan monopoli dalam pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) terkait eksekusi proyek. Pemikiran-pemikiran negatif tersebut muncul lantaran masyarakat mendapati bahwa anggota-anggota TPK yang dibentuk Pemdes diisi oleh sekeluarga yang bekerja dalam satu wadah yang sama.
“Anaknya perangkat desa dan kemudian bapaknya anggota LPMD. Keduanya masuk ke TPK,” bebernya.
Tak hanya pembangunan Pasar Desa Ngleri saja yang dipermasalahkan, Sutarman juga menyoroti proses penggarapan bangunan Balai Desa Ngleri. Ia menilai bahwa pembangunan yang dilaksanakan saat ini sangat tidak terencana dan terkesan awur-awuran. Dilihat dari bentuk dan fungsi bangunan, Balai Desa Ngleri sangatlah berantakan. Pendopo Balai Desa Ngleri berada cukup jauh dari kantor pelayanan.
Terkait hal ini, pihak BPD sebenarnya sudah sempat melakukan pembahasan. Beberapa waktu silam pihaknya sudah berusaha untuk meminta masterplan pembangunan Balai Desa Ngleri. Namun hingga bangunan hampir jadi, permintaan tersebut terus saja diabaikan dengan alasan masterplan belum jadi maupun yang lainnya.
“Membingungkan memang, wong gambarannya saja saya tidak tahu. Banyak yang tanya itu pendopo menghadap barat, kemudian tengahnya ada dibangun gedung dan belakangnya baru perkantoran,” tambahnya.
Pun demikian ketika disinggung mengenai besaran dana yang digelontorkan untuk pembangunan balai desa itu. Pihak BPD yang notabene merupakan pengawas sama sekali tidak diberi akses.
“Kayaknya sih dana yang digunakan tidak sedikit,” sindir Sutarman.
Sutarman berharap agar Pemdes Ngleri mau berbenah terkait hal-hal yang dikeluhkan masyarakat ini. Jangan sampai nantinya gunjingan masyarakat ini berakibat fatal dan justru kontraproduktif bagi jalannya pemerintahan.

Pasar Desa Ngleri yang saat ini tengah dalam proses pembangunan
Sementara itu, Kepala Desa Ngleri Supardal membantah semua tudingan dari Ketua BPD Ngleri. Ia menyatakan bahwa segala proyek pembangunan yang dilakukan pihaknya telah sesuai dengan prosedur yang ada. Pemdes pun telah berusaha transparan dalam proses pembangunan hingga pembiayaan.
Berbeda dengan pernyataan Sutarman, terkait pembangunan Balai Desa Ngleri, Supardal memaparkan bahwa desain atau gambar balai desa, sebenarnya sketsa telah dibuat dan disepakati bersama sejak awal. Untuk gedung yang lain pun juga telah ada.
“Memang kalau pendopo kita terganjal dana sehingga tidak dapat selesai dalam beberapa tahapan. PAD kami sangat kecil, tidak mencukupi segala program,” kata Supardal.
Dengan ketus, Supardal juga menepis tudingan adanya kejanggalan dalam pembentukan TPK. Perihal adanya hubungan keluarga dalam keanggotaan TPK ia mengakui, namun begitu, hal tersebut bukan merupakan pelanggaran. Pasalnya dalam pembentukan tim, dirinya berdasarkan unsur yang ada seperti perangkat, lembaga dan unsur lainnya.
“Kalau ada pandangan masyarakat yang negatif, saya tidak masalah. Kinerja TPK saya nilai sangat bagus dan telah maksimal dalam menjalankan tugasnya,” beber dia.
Kades Ngleri justru menyindir kegaduhan yang muncul dalam pembangunan di Desa Ngleri ini. Ia menghimbau apabila sekiranya ada masyarakat atau pihak BPD kurang puas dengan kinerja kepala desa dan tim, alangkah baiknya jika segera dilakukan koordinasi sesuai forum yang ada.
“Bukan lantas mencari kesalahan dengan hal-hal yang membuat masyarakat lain harus berpikir keras,” tutupnya.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib