Sosial
Keluhkan Dana Tak Cukup, Pemdes Sidoharjo Sebut Pencairan Upah Penggarap Proyek Pamsimas Tunggu Termin Kedua Cair






Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Asa para pekerja proyek Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Padukuhan Pule Kulon, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus dalam penerimaan upah hingga saat ini masih gelap. Tim KKM Sumber Tirta yang mengelola proyek tersebut saat dikonfirmasi masih belum memberikan kejelasan terkait kapan pembayaran upah tersebut akan dilakukan.
Ketidakjelasan ini tentunya cukup meresahkan masyarakat. Setiap harinya masyarakat setempat masih terus bekerja di lokasi pembangunan bak penampung air tersebut. Ciri khas masyarakat yang kental dengan kehidupan gotongroyong memaksa mereka meinggalkan aktivitas harian di tengah himpitan ekonomi yang mendesak.
Bahkan turut diperoleh informasi ada pula masyarakat yang terpaksa menyewa orang lain mengikuti pengerjaan program Pamsimas. Alasan takut untuk dikucilkan di tengah masyarakat mendorong mereka merogoh kocek untuk hal itu.
Ketika berusaha dikonfirmasi oleh pidjar-com-525357.hostingersite.com, Plt Kasi Kesejahteraan Desa Sidoharjo, Lastono mengatakan, sebenarnya terkait proyek tersebut ada upah untuk para pekerja. Ia pun menyebutkan total Rp 32.907.000 dianggarkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek Pamsimas di Pule Kulon dialokasikan untuk biaya upah.
Ia beberkan lebih lanjut, di dalam RAB Pamsimas Padukuhan Pule Kulon, tercatat bahwa nantinya para pekerja proyek akan mendapatkan upah sebesar Rp 50.000 untuk kalangan masyarakat serta Rp57.000 per hari untuk pekerja berkategori tukang.







“Tapi jika dikerjakan harian khusus untuk tukang sesuai RAB, dananya tidak cukup,” paparnya, Sabtu (29/09/2018).
Lastono menambahkan, untuk mengantisipasi proyek tidak selesai, kemudian masyarakat dan Dukuh Pulekulon selaku Ketua Pelaksana sekaligus penerima program kemudian menggelar musyawarah. Dalam musyawarah tersebut, pihaknya mengklaim bahwa masyarakat telah sepakat dan sukarela untuk melakukan pengerjaan secara bersama-sama.
Nantinya, upah untuk para pekerja akan tetap dicairkan. Namun begitu mekanismenya, uang tersebut akan dicairkan melalui Ketua RT. Baru kemudian terserah masyarakat uang tersebut akan dibagi atau bagaimana.
“Kalau pencairannya nanti menunggu dana APBN cair. Untuk pencairan termin pertama dulu sudah habis untuk membeli material. Jadi adanya informasi tidak dibayarnya pekerja itu tidak benar,” dalihnya.
Secara keseluruhan Lastono mengatakan bahwa dana keseluruhan program Pamsimas sendiri sebesar Rp 314 juta rupiah. Dana tersebut akan digunakan untuk pembuatan 2 buah bak air serta penanaman pipa. Ia papatkan lebih lanjutm dana yang didapat tersebut berasal dari APBN sebesar Rp 220.000.000 sedangkan in cash yang bersumber dari uang masyarakat sebesar Rp 11.600.000, kemudian untuk In Kind sebesar Rp 50.400.000 itu berupa tenaga masyarakat yang diuangkan.
“Kemudian ada dana APBDes sebesar Rp 32.000.000 berupa pipa, jadi tidak diberikan dalam bentuk uang,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua KKM Sumber Tirta Padukuhan Pule Kulon, Suradal sendiri ketika dimintai RAB, mengaku tidak memilikinya. Pidjar.com berusaha meminta untuk penjelasan lebih lanjut namun Suradal memilih berkelit dengan mengatakan sedang pergi ke luar kota.
“Saya perjalanan ke Jakarta,” tulis dia dalam pesan WA yang dikirimkan kepada wartawan.
Pun demikian dengan Kepala Desa Sidoharjo, Evi Nurcahyani. Saat disinggung perihal RAB proyek tersebut, ia mengaku tidak memilikinya. Hingga saat ini, ia menyatakan belum mendapatkan laporan dari tim pelaksana di lapangan.
Evi hanya menjelaskan bahwa program tersebut merupakan program dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gunungkidul. Sehingga pertanggungjawaban terkait proyek tersebut nantinya langsung ke dinas.
“Sampai Kamis (27/09/2018) lalu, saya belum menerima laporan dari tim,” kata dia.
Disinggung mengenai adanya gejolak terkait upah, Evi enggan berkomentar banyak. Ia justru menyebut bahwa masyarakat sangat senang dengan bantuan yang diberikan.
“Pada prinsipnya kita mendukung gotongroyong. Masyarakat juga sangat senang dan antusias dengan program ini,” katanya.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib