fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Pembangunan RSUD Saptosari Dikebut, Ditargetkan 2019 Bisa Beroperasi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengebut pengerjaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari. Dana sebanyak puluhan miliar telah digelontorkan pemerintah terkait proses pembangunan RSUD Saptosari. Diharapkan, nantinya pada tahun 2019 mendatang, rumah sakit milik pemerintah terbesar kedua di Gunungkidul tersebut bisa segera beroperasi. Dengan beroperasinya RSUD Saptosari, maka masyarakat bisa lebih dekat dalam mengakses layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat bagian selatan Gunungkidul.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Gunungkidul, Sri Suhartanta mengatakan, saat ini pembangunan sampai pada tahap ke dua. Pada tahun ini, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp 25 miliar. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan dana yang dikucurkan pada tahap pertama pada 2017 silam.

“Kalau tahap 1 pada 2017 lalu anggarannya hanya mencapai Rp16 miliar,” ucap dia, Jumat (12/10/2018).

Penggelontoran dana besar-besaran tersebut diungkapkan Sri adalah untuk mendorong proses pembangunan agar bisa lebih cepat. Sehingga nantinya, RSUD Saptosari bisa beroperasi dalam melayani masyarakat. Menurut Sri, pihaknya menargetkan bahwa RSUD Saptosari ini bisa beroperasi pada tahun 2019 mendatang. Ia beberkan lebih lanjut, pada tahap kedua ini, selain fokus kepada infrastruktur, pihaknya juga telah merencanakan pembentukan UPT dan mempersiapkan SDM kesehatan di rumah sakit pinggiran ini.

Berita Lainnya  Berharga Mahal, Dua Jenis Imunisasi Anyar Belum Bisa Diterapkan ke Anak-anak di Gunungkidul

“Target paling lambat 2020 sudah launching, tetapi diupayakan 2019 sudah bisa beroperasi,” kata Suhartanta.

Sri menambahkan, layanan kesehatan memang menjadi salah satu prioritas dari Pemkab Gunungkidul. Selain RSUD Saptosari, Pemkab Gunungkidul juga tengah mengebut realisasi pembangunan Puskesmas Ponjong 2 dan Puskesmas Patuk 2. Kedua Puskesmas ini akan menjadi rintisan Rumah Sakit Pratama Rawat Inap. Anggaran pembangunan sendiri bakal diusulkan pada tahun 2019 mendatang seiring menunggu penyelesaian DED.

“Ini baru disusun DED nya, untuk proyeksi anggaran 2019 masih tahap awal seperti land clearing, jadi belum ada proyeksi atau anggaran pembangunan yang ditetapkan,” ucapnya.

Meski demikian, dijelaskan Sri, rencana tahap awal untuk Puskesmas Ponjong 2 diusulkan pagu Rp1 Milyar dan Puskesmas Patuk 2 diusulkan pagu Rp2 Milyar.

Berita Lainnya  Kasi Pelayanan Banyusoca Resmi Dilantik, Perangkat Desa Diminta Kedepankan Sopan Santun

“Untuk Puskesmas Patuk 2 harus pembebasan lahan dulu,” jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan bahwa terkait dengan pengoperasian RSUD Saptosari, pihaknya saat ini masih mengalami kesulitan dalam melakukan pengisian pegawai medis maupun non medis. Sebab untuk rumah sakit yang baru itu, pihaknya tidak boleh melakukan rekruitmen.

“Tidak bisa buka rekruitmen karena masih kategori rumah sakit baru,” kata Priyanta.

Ditambahkan Priyanta, sebenarnya untuk pengisian pegawai dinas bisa mengambil tenaga medis dari RSUD Wonosari maupun dari Puskesmas. Namun demikian, jika hal itu dilakukan maka akan membuat permasalahan baru.

“Bisa kita ambil, tetapi kalau tenaga medis sudah minim lalu diambil, RSUD Wonosari dan Puskesmas bisa kolaps,” imbuh dia.

Ditambahkan Priyanta, nantinya RSUD dapat mulai melakukan rekrutmen apa bila sudah mempunyai lembaga. Yakni RSUD sudah menjadi Badan Layanan Umum.

Berita Lainnya  Jelang Musim Tanam, Petani Gunungkidul Mulai Persiapkan Lahan Pertanian

“Jika sudah berjalan dan menjadi BLU maka baru bisa rekrutmen,” lanjut dia.

Menanggapi pembangunan RSUD Saptosari, Ketua DPRD Gunungkidul, Dhemas Kursiswanto berharap agar pembangunan layanan kesehatan ini dapat segera dituntaskan. Menurutnya, hal ini terkait dengan pengoptimalan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

“Tentu dengan adanya layanan kesehatan di tiga wilayah tersebut bisa memudahkan masyarakat untuk berobat dan tidak perlu jauh-jauh ke Wonosari,” ujarnya.

Guna memastikan pembangunan ini lancar dan segera selesai, Dhemas beserta jajaran DPRD Gunungkidul akan melakukan pengawasan. Pengawasan sendiri akan dilakukan tidak hanya pada tahap pembangunan, namun nantinya jika juga ketika RSUD itu beroperasi.

“Pastinya, sesuai dengan salah satu tugas kami sebagai pengawasan, akan kami kawal pembangunan ini,” kata dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler