Connect with us

Pemerintahan

Pembebasan Lahan Rampung, Proyek Prestisius Kelok 18 Akan Segera Dibangun

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kelok 18 yang menghubung Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul saat ini hanya tinggal menunggu waktu lantaran tinggal menunggu proses pembangunan fisik. Sebab, proses pembebasan lahan di sekitar kawasan sepanjang 4,7 kilometer telah berhasil dirampungkan. Diharapkan dengan pembangunan tersebut perkembangan pariwisata, khususnya di kawasan selatan akan semakin pesat dan pada akhirnya menguntungkan masyarakat.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Slamet Supriyadi mengatakan, saat ini untuk proyek pembangunan Kelok 18 Gunungkidul telah memasuki tahapan pengadaan jasa kontruksi. Hal itu sekaligus menjelaskan bahwa pembangunan fisik akan segera dilakukan.

“Pembebasan lahan sudah diselesaikan, saat ini tinggal menunggu proses pembangunan fisik,” ucap Slamet, Jumat (01/03/2019).

Ia mengatakan, jalan yang akan melewati wilayah Bantul yakni, Parangtritis dan terhubung sampai dengan Desa Girijati, Kecamatan Purwosari ini akan menjadi kelok dengan jalur nomor 2 terpanjang di Indonesia. Dipilihnya Kelok 18 sendiri bukan tanpa alasan. Menurutnya Kelok 18 dibangun untuk menjaga wilayah karst yang ada di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Enam Aliran Sungai di Wonosari Dalam Kondisi Tercemar, Satu Diantaranya Bertaraf Tercemar Berat

“Pertimbangannya dulu itu dibangun kelok 18 untuk menghindari pemotongan karst di kawasan Parangtritis. Jadi selain nilai estetika juga ada pertimbangan yang berkaitan dengan lingkungan,” kata dia.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul saat ini juga tengah gentol melakukan pembangunan infrastruktur jalan. Selain Kelok 18, jalur anyar juga akan dibangun untuk menunjang terwujudnya visi misi Bupati Gunungkidul untuk menjadikan Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing, maju, mandiri, dan sejahtera di tahun 2021.

“Untuk jalan tembus antar kabupaten ada jalan Gading-Ngalang, Tawang-Ngalang dan yang ada di wilayah selatan menuju obyek wisata ada jalan Kepek-Ngobaran,” ucap dia.

Sementara itu, Sekda Gunungkidul, Drajat Ruswandono menambahkan, untuk pembangunan kelok 18 sendiri bertujuan untuk menarik wisatawan yang nantinya akan hilir mudik di bandara baru NYIA. Dengan akses yang lebih mudah, diharapkan nantinya bisa meningkatkan minat wisatawan dayang ke Gunungkidul. Selain obyek wisata alam yang memang indah, daya tarik keindahan Kelok 18 juga menjadi sensasi lain bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Berita Lainnya  Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru

“Kelok 18 sendiri nantinya menjual nilai keindahan karena menjadi kelok terpanjang. Kita yakin dampaknya akan sangat besar bagi Gunungkidul,” ucap Drajat.

Kemudian dibangunnya jalan di kawasan utara sendiri menurut Drajat dilakukan untuk mempermudah akses masuk wisatawan yang selama ini bermacetan di jalur Jogja-Wonosari. Nantinya, wisatawan yang berkunjung di wilayah Jawa Tengah seperti Prambanan dan Borobudur dapat masuk melalui jalur tersebut.

“Jalannya sudah mulus, lebih dekat dan saat ini lebih sepi. Jadi nanti wisatawan juga tidak akan malas untuk datang berkunjung,” imbuh dia.

Ia berharap dengan adanya pembangunan tersebut dapat mendongkrak perkembangan pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Gunungkidul.

“Banyak manfaatnya, selain akses jalan juga kita harapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri. Kita harapkan akan berpengaruh baik terhadap pengembangan sektor wisata di kawasan pesisir Gunungkidul,” ungkapnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler