fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Pemkab Gunungkidul Fasilitasi Isbat Nikah

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Gunungkidul menyebut terdapat ratusan pasangan nikah di Gunungkidul belum sah secara negara. Ratusan pasangan tersebut didominasi oleh lansia dan diduga terjadi karena lemahnya sistem administrasi kependudukan pada masa lalu.

Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Gunungkidul, Umi Puji Rahayu, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dari pendataan pada 2020 lalu, pihaknya menemukan 542 pasangan yang sudah melakukan perkawinan namun belum tercatat oleh negara. Dikatakannya, untuk mengatasi permasalahan tersebut pihaknya sudah melakukan sidang isbat kepada pasangan yang belum tercatat oleh negara.

“Tahun 2021 sidang isbat diijuti 70 pasangan, tahun 2022 diikuti 150 pasangan, dan tahun 2023 ini sudah diikuti 70 pasangan,” ungkap Umi Puji Rahayu.

Berita Lainnya  Dipotong Gubernur, Anggaran Sosialisasi Perda Yang Sebelumnya Capai 10,3 Miliar

Lebih lanjut, salah satu penyebab belum tercatatnya perkawinan dimungkinkan karena ketertiban administrasi pada masa lalu belum terbentuk. Salah satu konsekuensi belum tercatatnya oleh negara disebutnya akan berdampak pada kepengurusan identitas anak nantinya.

Pada beberapa kasus dikatakannya banyak anak dari pasangan yang belum memiliki buku nikah kesulitan dalam mengurus akta kelahiran hingga saat akan melangsungkan pernikahan.

“Biasanya seperti itu kalau anaknya mau nikah KUA juga kesulitan,” ujarnya.

Saat ini pihaknya mencatat masih terdapat 290 pasangan yang belum tercatat oleh negara. Namun jumlah tersebut menurutnya dapat lebih tinggi atau rendah dengan di lapangan karena dimungkinkan ada pasangan yang sudah meninggal dunia.

Diharapkan pasangan yang belum teecatat oleh negara dapat secara mandiri mengurusnya sehingga dapat tercipta ketertiban administrasi di masyarakat.

Berita Lainnya  Tebaran Bantuan UPPO Untuk Peternak Gunungkidul, Upaya Beralih Dari Ketergantungan Pupuk Subsidi

“Jumlah itu hanya di Kapanewon Saptosari saja, untuk yang lain dimungkinkan ada tapi jumlahnya sedikit. Ini belum kita sisir lagi ke lapangan, kemungkinan jumlahnya juga berubah karena mayoritas lansia dan mungkin sudah ada yang meninggal dunia,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler