Sosial
Meraup Untung Ala Nanang Dari Budidaya dan Pengolahan Lidah Buaya
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Pertanian merupakan bidang yang digeluti oleh sebagian besar warga Gunungkidul. Saat ini mulai banyak bermunculan petani muda dengan inovasi dan keratifitas mereka dalam bercocok tanam. Tak melulu tanaman pangan seperti padi ataupun palawija, seperti halnya yang dilakukan oleh Marcus Nanang Setyawan (26) warga Padukujan Ngijorejo, Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari yang sejak beberapa tahun terakhir mengembangkan tanaman alovera (lidah buaya) jumbo jenis Chinensis Barker.
Nyatanya meski hanya memanfaatkan lahan pekarangan mampu berhasil dan setiap bulannya meraup untung hingga puluhan juta juta. Selain itu mampu memberdayakan masyarakat sekitarnya.
Marcus atau yang akrab disapa Nanang mengatakan awal mula ia menekuni bercocok tanam lidah buaya dan mengolahnya menjadi beberapa olahan makanan dan minuman sejak tahun 2020 lalu. Mulanya ia melakukan uji coba terlebih dahulu hingga akhirnya benar-benar memantapkan diri untuk menekuni usaha tersebut.
Ia tanam 1000 bibit lidah buaya jumbo di lahan yang ia miliki. Ternyata memang tumbuh subur dan setelah dilakukan beberap uji, dapat diolah untuk menjadi bahan minuman dan makanan. Diawal dulu, ia sempat tertipu ada seseorang yang menjanhikan akan mrmbeli hasil produksinya, namun ternyata orang tersebut justru kemudian menghilang.
Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu penyemangat dirinya untuk terus bertahan dan berkembang. Beberapa olahan ia produksi seperti nata de aloevera bahan minuman yang cukup melegakan tenggorokan, kemudian semakin kesini semakin berkembang ada beberapa jenis lagi yang kemudian diluncurkan.
“Tahun 2021 saya mulai membuat produk Wedang Lidah Buaya Instan kemudian ada juga Permen Jelly Lidah Buaya dan beberapa jenis lainnya,” kata Nanang.
Selama ini, ia melakukan promosi produknya memanfaatkan teknologi media sosial (digital marketing). Ia juga rajin untuk mengikuti berbagai event pameran, baik lokal maupun nasional sehingga produknya dikenal tak hanya di Gunungkidul atau Jogja saja melainkan juga ke Jabodetabek, Bali, Kalimantan hingga ke Malaysia. Omzet yang didapat pun lumayan besar berkisar Rp 20 juta per bulannya.
“Untuk omzet puji syukur untuk produksi, operasional dan tentunya ada keuntungan yang bisa dirasakan,” jelasnya.
Hasil olahan lidah buaya milinya juha sudah berbadan hukum. PT Marvera Aloevera Industry telah memiliki izin produk Dinkes P-IRT, Halal dan juga HKI MerekMerek. Hal ini sebagai bentuk jaminan bagi konsumen jika produk olahannya oni aman dan telah terjamin melalui perizinan yang sudah ada.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemberdayaan warga sekitar juga dilakukan melalui usahanya tersebut. Adapun untuk saat ini, ia memiliki 4 karyawan produksi yang merupakan IRT sekitar rumahnya dan ada 3 pemuda yang bergabung di bagian digital marketing.
“Pemberdayaan karangtaruna, kelompok-kelompok tani, PKK, Dasawisma untuk membudidayakan dan mengolah Lidah Buaya Jumbo dan mengolahnya. sekarang ini ada 3 kelompok yang saya lakukan pendampingan,” tutup dia.
-
Sosial4 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial4 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Protes Badingah Saat Namanya Masuk Jadi Tim Penasehat Calon Bupati