Sosial
Pemkab Gunungkidul Tak Akan Lagi Andalkan Dropping Air Dalam Penanganan Kekeringan
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Musim kemarau yang cukup panjang pada kali ini berdampak pada bencana kekeringan yang cukup parah. Upaya dropping air bersih yang menjadi andalan dirasa tidak berdampak cukup signifikan meski selama ini sangat membantu masyarakat. Untuk itu, tahun depan pemerintah berencana mencari solusi lain agar dapat mengatasi fenomena tahunan itu. Sejumlah riset dijanjikan pemerintah untuk mengetahui adanya sumber air bawah tanah. Harapannya, sumber air tersebut dapat diangkat untuk mengatasi sulitnya ketersediaan air.
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Drajat Ruswandono mengatakan, untuk tahun 2020 mendatang, pemerintah tidak akan lagi mengandalkan dropping air untuk mengatasi kekeringan. Pihaknya berencana untuk melakukan riset untuk mencari aliran sungai bawah tanah yang kemudian bisa dimanfaatkan masyarakat.
“Kami akan melakukan riset untuk mencari aliran sungai bawah tanah, sungai tersebut rencananya akan dibendung. Lalu setalah dibendung air akan naik ke permukaan, tinggal kita mencari di mana rembesan air dan di lokasi tersebut nanti akan dilakukan pengeboran,” ucap Drajat, Senin (25/11/2019).
Ia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pemetaan air bawah tanah untuk mengetahui aliran sungai. Selama ini, hanya diketahui masuk dan keluar air saja, sedangkan pola di mana mengalirnya belum dapat diketahui.
“Saya dulu pernah menghitung saat di pertambangan kita petakan semua potensi air bersih di DIY kita sebenarnya tidak kalah dengan Kulonprogo tetapi yang menjadi masalah potensi air di Gunungkidul berada di bawah tanah,” katanya.
Dirinya menambahkan, realisasi terdekat ialah dengan melakukan pengeboran tanah untuk membuat sumur. Pasalnya, dalam waktu dekat ini, Pemkab Gunungkidul akan mendapatkan hibah dari Balai Besar Serayu Opak berupa puluhan sumur bor.
Sementara itu Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan wahyudi menambahkan, pihaknya akan menggandeng pihak ketiga untuk mengatasi permasalahan air bersih di Gunungkidul. Belum lama ini, dirinya menyaksikan secara langsung pengangkatan air di wilayah Kecamatan Purwosari dan menurutnya hasilnya cukup luar biasa.
“Kalau untuk pembuatan sumur bor mulai dari menengah dapat menelan biaya pembangunan sebesar Rp 350 juta sedangkan yang berukuran besar dapat menelan anggaran hingga Rp 1,5 miliar,” urai Immawan.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk