Sosial
Pengrajin Terompet Telan Pil Pahit, Tahun Ini Hanya Laku 3 Biji






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pergantian tahun selalu identik dengan pesta kembang api, tiup terompet dan sejumlah agenda kegiatan keramaian lainnya. Namun di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang, pemerintah melarang kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan massa. Hal ini juga berdampak pada para pengrajin terompet. Mereka terpaksa menelan pil pahit dan memilih membatasi jumlah produksi.
Seperti yang diungkapkan oleh Ruyanto, warga Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari. Pada tahun sebelum-sebelumnya, ia memproduksi 10 ribu terompet menjelang perayaan tahun baru seperti saat ini.
Bahkan dirinya dulu kewalahan memenuhi permintaan konsumen. Sebab terompet buatannya itu dulu dijual menyebar di wilayah Gunungkidul.
Namun di tengah pandemi dan adanya berbagai larangan dari pemerintah maupun kepolisian, maka pria ini memutuskan untuk membuat terompet dalam jumlah sedikit.
“Biasanya sudah mulai produksi sejak 2 bulan lalu dan sudah laku di pasaran. Diambil oleh pedagang-pedagang kecil itu, tapi kondisinya seperti ini,” kata Ruyanto, Kamis (31/12/2020).







Di rumah berbentuk limasan saat ini terdapat tumpukan bahan dan ratusan terompet setengah jadi sisa tahun lalu. Ia tidak bisa berbuat banyak dengan bahan yang ada tersebut. Meski dilanjutkan untuk menyempurnakan bentuk dan suara, namun terompet itu tidak laku keras di pasar. sampai dengan kemarin saja dari terompet yang ada hanya laku 3 buah. Itupun karena ada anak-anak yang merengek kepada orang tuanya untuk membunyikan terompet.
Pria yang telah 7 tahun menekuni pembuatan terompet itu mengungkapkan alasannya tidak melakukan produksi terompet karena pemerintah Kabupaten Gunungkidul melarang aktivitas warga berkerumun menikmati malam pergantian tahun. Bahkan Bupati Gunungkidul Badingah mengeluarkan surat edaran tentang penutupan obyek wisata pada malam pergantian tahun baru.
“Saya khawatir dengan kasus covid-19 masih tinggi, padahal terompet berkaitan dengan mulut,” tambahnya.
Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya selama ini, Ruyanto berjualan mainan anak-anak. ia membeli dari Solo, Jawa Tengah, lalu dikemas ulang dan dititipkan di warung. Pandemi ini juga mengakibatkan dirinya harus melakukan pengurangan pekerja. Jika biasanya ada 12 orang yang bekerja dengan dirinya saat ini hanya 6 orang saja yang membantu melakukan pengemasan dan penjualan.
“Omzetnya jelas turun. Contohnya kalau kondisi normal omzet 1 seles itu lumayan, tapi kalau kondisi seperti sekaran 3 sales baru nutup omzet di kondisi normal,” sambungnya.
Sebelumnya, Kapolres Gunungkidul, AKBP Agus Setiawan mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melakukan pencegahan saat pergantian tahun.. Adapun dasar penindakan mengacu pada maklumat Kapolri serta instruksi dari Gubernur DIY yang kemudian ditindaklanjuti dengan surat edaran Bupati Gunungkidul
“Jika ada pelanggaran yang terjadi kami akan melakukan tindakan tegas untuk membubarkan kerumunan,” ucap AKBP Agus Setiawan.
Untuk pengamanan sudah menyiapkan personel dan tim gabungan yang akan melakukan patrol di titik dan kawasan yang sekiranya dapat menimbulkan kerumunan. pembatasan waktu beraktivitas juga diterapkan hanya sampai pukul 22.00 WIB. Jika diketahui lebih dari jam yang telah ditentukan maka petugas akan membubarkan.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks