Pemerintahan
Penurunan Daya Beli Masyarakat Selama Penerapan PPKM Darurat






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Daya beli masyarakat Gunungkidul turun drastis selama penerapan PPKM Darurat. Alhasil selama lebih dari 2 minggu terakhir ini, terjadi penurunan omset yang cukup signifikan di pasar-pasar tradisional di Gunungkidul. Selain penurunan daya beli, terbatasnya jam buka usaha-usaha kuliner selama penerapan PPKM Darurat ini, juga menjadi faktor lain dari hal ini.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih mengatakan, daya beli masyarakat Gunungkidul anjlok selama lebih dari dua minggu penerapan masa PPKM Darurat. Lantaran hal itu, omset penjualan sejumlah komoditas mengalami penurunan yang cukup drastis. Bahkan, sejumlah pedagang mengeluhkan penurunan omset hingga lebih dari 50 persen. Selama penerapan PPKM Darurat ini, pemerintah memang menerapkan pembatasan di pasar-pasar tradisional maupun swalayan.
“Penurunan pembelian berada pada kisaran 40% hingga 50%, pedagang juga banyak yang memilih tutup lantaran sepi,” ungkap Yuniarti, Rabu (21/07/2021).
Yuni menambahkan, saat ini sektor yang mengalami penurunan permintaan adalah bahan pangan. Hal itu salah satunya disebabkan banyaknya warung makan hingga katering yang menutup usaha yang dijalankannya selama penerapan PPKM Darurat. Pembatasan jam buka warung makan memang sangat memukul sektor usaha kuliner di Gunungkidul. Selain itu juga, dilarangnya gelaran hajatan menjadikan permintaan bahan pangan juga lesu.
“Para pedagang makanan ini memilih mengurangi belanja atau bahkan tidak belanja,” imbuh Yuniarti.







Kelesuan daya beli ini menyebabkan harga sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan. Kendati begitu, Yuni mengatakan, penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan.
“Momentum Idul Adha yang biasanya menyebabkan sejumlah komoditas bumbu bumbuan naik, saat ini justru tidak naik sama sekali,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Administrasi Pasar Kemantren Wonosari, Sulaeno menambahkan, sejak awal diberlakukannya PPKM Darurat di Gunungkidul, Pasar Argosari Wonosari lebih kondusif. Ia mengklaim, sejak awal diberlakukan peraturan ini, tidak ada pengunjung maupun pedagang pasar yang melanggar ketentuan.
Saat ini, kompleks pasar terbesar di Gunungkidul ini memang cukup sepi. Selain jumlah kunjungan masyarakat yang menurun, juga sebagian penjual memilih tutup sementara.
“Pedagang banyak yang memilih tutup karena sangat sepi,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah