Sosial
Perang Tagar Politik di Media Sosial Memanas, Gus Miftah Beri Pesan Agar Masyarakat Utamakan Persatuan


Purwosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jelang pemilihan umum (Pemilu) dan Pilpres seperti yang terjadi sekarang ini berdampak pada kerawanan stabilitas kewilayahan. Tensi politik yang memanas membuat potensi terjadinya gesekan di arus bawah terbuka cukup lebar. Strategi pun mulai dijalankan oleh para politisi baik daerah hingga Calon Presiden untuk meraup dukungan rakyat dengan tujuan utama tentunya meraih kuasa.
Media sosial menjadi salah satu area peperangan saat ini. Sejumlah jargon serta hastag terus dikumandangkan. Salah satu yang cukup kontroversial namun sekaligus menarik perhatian masyarakat adalah tagar #2019GantiPresiden. Sudah sejak setahun silam tagar ini dipopulerkan oleh politisi PKS Mardani Ali Sera. Belakangan, tagar ini mendapatkan dukungan dari para tokoh-tokoh oposisi.
Menanggapi isu yang tengah ramai diperbincangkan khalayak umum ini, salah satu Ustadz ternama, Gus Miftah menghimbau pada seluruh umat agar tidak mudah terpengaruh. Masyarakat diminta tetap mengutamakan kerukunan antar umat dan bangsa yang ada. Persatuan dan kesatuan tentu harus dijunjung lebih tinggi daripada hal-hal lainnya.
"Tidak usah terpengaruh dengan kondisi seperti sekarang ini. Jangan sampai ada konflik yang menyebabkan perpecahan. Siapapun presiden yang kita dukung dan pilih kita harus ingat tetap menjaga kerukunan," kata Kyai pentolan salah satu pondok pesantren di Kalasan ini saat tengah mengisi acara pengajian di Padukuhan Ploso, Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari, Rabu (29/08/2018) malam kemarin.
Selain mengingatkan masyarakat untuk lebih memilah dan memilih, ia juga meminta peran kepolisian untuk bersikap netral. Sesuai dengan sumpah dan tugas yang diemban oleh aparat keamanan yang menjaga stabilitas dan keamanan suatu daerah. Tugas-tugas yang sekiranya berbau politik alangkah lebih baiknya jika diseleksi kembali. Sehingga aparat keamanan dan penegak hukum tidak ikut andil dalam kegiatan semacam itu dan justru bisa memperkeruh suasana.
"2019 GantiPresiden merupakan aspirasi dari masyarakat dan bentuk hak demokrasi masyarakat. Perlu ada pengawasan tentunya, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau hal-hal lainnya," imbuh dia.
Selain itu, ia juga berpesan pada masyarakat agar selalu melandasi segala kegiatan dengan unsur keagamaan. Menerapkan segala sesuatu yang sifatnya positif.
Pengajian yang digelar di plataran rumah milik Dukuh Ploso, Haryono ini merupakan salah satu rangkaian acara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 73 sekaligus juga pelepasan KKN UIN kelompok 169. Ratusan masyarakat berkumpul di lokasi yang telah disediakan untuk mengikuti pengajian dari Kyai nyentrik namun sangat diidolakan oleh masyarakat itu.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Purwosari, Kapolsek, perangkat desa dan beberapa tokoh lainnya nampak hadir di lokasi. Antusias masyarakat dalam mengikuti kajian ini mendapat acungan jempol dari Kyai.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized7 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event7 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik7 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya7 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya