Sosial
Perapih Penampilan Sembari Nyumbang Korban Bencana Dengan Ikut Potong Rambut Massal Semar Gundul






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Komunitas Seniman Rambut Gunungkidul (Semar Gundul) menggelar kegiatan potong rambut masal di kompleks pertokoan Bundaran Siyono, Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Sabtu (06/10/2018). Hasil dari kegiatan ini sendiri nantinya akan disumbangkan bagi korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Pantauan di lokasi, puluhan seniman pangkas rambut mulai mempersiapkan peralatan sejak pagi hari. Satu persatu masyarakat yang sudah mengetahui kegiatan pun telah mengantri untuk mendapatkan servis dari para pemotong rambut tersebut.
Satu persatu masyarakat mengambil kursi untuk sekedar merapikan rambut atau bahkan menjajal keahlian para seniman memangkas rambut. Tidak ada patokan biaya untuk pangkas rambut dalam acara itu, mereka dipersilahkan untuk membayar secara suka rela.
Salah satu anggota Semar Gundul, Purhandayani mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan atas dasar adanya kesamaan pemahaman para anggota untuk ikut membantu korban gempa di Sulawesi Tengah. Hanya dalam koordinasi yang singkat saja, sedikitnya sekitar 50 an anggota paguyuban Semar Gundul langsung bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan hari ini.
“Potong rambut hari ini seluruh hasilnya didonasikan korban gempa di Palu Sulawesi Tengah. Kami tidak mematok harga, bayar seikhlasnya, ” katanya di lokasi Sabtu (06/20/2018).







Ia menambahkan, para seniman akam melayani memotong rambut warga hingga larut malam nanti. Para pemangkas rambut tersebut akan bergantian dalam melayani konsumen.
“Kita akan layani sampai pukul 22.00 WIB. Ini bentuk komitmen kami membantu saudara kita yang terkena musibah,” ujar dia.

Keramaian acara bhakti sosial Semar Gundul
Sementara salah satu pemangkas rambut yang ikut berpartisipasi dalam acara ini, Rubikam mengatakan, antusiasme warga masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan ini sangat tinggi. Banyak bahkan para pengguna jalan yang rela untuk berhenti untuk kemudian memangkaskan rambutnya. Alhasil dalam waktu singkat saja, sudah ada puluhan orang yang datang dan mengantri untuk mendapatkan servisnya.
Mengantisipasi antrian yang panjang dan demi kenyamanan masyarakat, pihaknya menyediakan 10 meja potong.
“Sejak pagi banyak yang datang, paling malam nanti lebih banyak,”kata pemilik potong rambut tradisional Romeo di Gading ini.
Salah seorang warga yang ikut berpartisipasi, Dono mengaku memang sudah merencanakan potong rambut sejak beberapa hari lalu. Niat tersebut semakin bulat ketika mendengar adanya bakti sosial yang dilakukan oleh para seniman rambut Gunungkidul tersebut. Menurutnya, dengan ikut acara ini, selain memperapih penampilannya, juga bisa sekalian menyumbang untuk para korban bencana.
“Mumpung hari ini ada acara ini, sekalian potong sekaligus membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa kesusahan,” katanya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks