fbpx
Connect with us

Sosial

Perayaan Natal di Gereja St Petrus Kanisius, Kepatuhan Umat Terapkan Protokol Kesehatan hingga Bagaimana Memaknai Kelahiran Juru Selamat

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Proses misa natal di Gunungkidul sejak Kamis (24/12/2020) kemarin hingga Jumat (25/12/2020) berjalan lancar. Kendati tak semua umat melakukan misa di gereja, namun tak mengurangi kekhidmatan dari perayaan pada tahun ini.

Adapun salah satunya yakni di Gereja Santo Petrus Kanisius Wonosari. Sejak sore kamrin masyarakat tampak memadati halaman gereja. Mereka satu per satu cuci tangan dan diukur suhunya agar tidak melebihi 37,5 derajad celcius.

Setelah diukur suhu, mereka kemudian satu per satu memasukki gereja. Jika biasanya satu bangku digunakan untuk empat jamaat, pada natal tahun ini karena masih dalam upaya pencegahan penularan covid19 jarak antar umat pun diatur.

Ketua Panitia Perayaan Natal, Heru Tri menyebut kurang lebih terdapat 2.021 jemaat yang hadir. Terakhir, pada Jumat pagi tadi terdapat ribuan jemaat yang hadir sesuai dengan sesi yang telah dijadwalkan.

Berita Lainnya  Iuran BPJS Kesehatan Resmi Kembali ke Tarif Lama

“Mereka datang, sesuai dengan jadwal yang sudah kami atur. Dengan khidmat mengikuti misa,” jelas Heru, Jumat siang.

Heru mengatakan, pelaksanakan misa yang dibagi menjadi empat tersebut dilakukan secara disiplin. Adapun umat yang tidak membawa id card yang telah disiapkan oleh panitia dipersilakan untuk pulang.

“Ini sebagai upaya kami agar tidak ada penularan dalam gereja saat ibadah,” ucap Heru.

Pada misa Jumat pagi tadi, di gereja ini dipimpin oleh Romo Ignatius Adi Sapto Wibowo. Dalam khutbahnya ia mengatakan, tema dari natal tahun ini yakni Mereka Akan Menamakannya Immanuel. Dari tema tersebut, umat diminta melihat secara jelas kehadirat Allah yang dirayakan merupakan Kehadirat Kristus.

“Marilah kita berbahagia dalam Tuhan, sebab penyelamat kita terlahir di dunia. Allah sungguh memberikan tanda nyata Kasih-Nya yang begitu besar pada umat manusia,” kata Romo Ignatius Adi.

Sementara itu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Gunungkidul melakukan monitoring ke sejumlah gereja pada misa natal, Kamis malam. Sedikitnya empat gereja yang dikunjungi oleh Bupati dan juga jajaran Forkompinda. Keempatnya yakni Gereja Kristen Jawa Wiladeg, Gereja Katholik St Petrus dan Paulus, Kelor, Kapanewon Karangmojo, Gereja St Petrus Kanisius, dan Gereja Kristen Jawa Kapanewon Wonosari.

Berita Lainnya  Tokoh Agama Berkumpul di Mapolres, Sepakat Berantas Radikalisme Agar Gunungkidul Tetap Adem Ayem

Dalam kunjungannya, pengecekkan fokus pada kedisiplinan jemaat terhadap protokol kesehatan pada pelaksanaan misa. Tak ada pelanggaran protokol kesehatan pada prosesi misa.

Bahkan, di Gereja Katholik St Petrus dan Paulus Kelor, panitia natal juga menggandeng petugas medis untuk melakukan cek kesehatan. Adapun jemaat yang hadir dalam misa malam natal sendiri di lokasi gereja tersebut sebanyak 300 orang.

“Dari hasil monitoring kami di gereja St Petrus Paulus Kelor ibadah malam natal dibagi menjadi dua gelombang, sore sekitar 300 jemaat, kemudian malam sekitar 441 jemaat, panitia yang ada di gereja dan juga jemaat terpantau cukup disiplin dalam menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk gereja,” papar Bupati Gunungkidul, Badingah.

Kendati demikian ia menekankan para jemaat agar pelaksanaan misa pada Jumat (25/12/2020) pagi ini kian patuh terhadap protokol kesehatan. Menurutnya patuhnya jemaat dengan prokes merupakan upaya kongkrit agar nantinya tidak terjadi cluster penularan covid-19 di gereja.

Berita Lainnya  Jelang Idul Adha di Tengah Merebaknya PMK, Ironi Bagi Peternak

“Kami imbau, panitia pada pelaksanaan misa Jumat pagi tetap patuh dengan protokol kesehatan,” ujarnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler