Sosial
Peringati Hari Disabilitas, Kaum Difabel Gunungkidul Minta Diberdayakan di Bidang Ekonomi






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keterlibatan penyandang disabilitas dalam bidang kesehatan dan pendidikan dalam beberapa tahun belakangan ini mulai menunjukkan progres yang cukup baik. Namun ada satu bidang yang masih minim peran serta dari kaum ini, yakni di bidang pengembangan ekonomi. Sebuah hal yang cukup disayangkan mengingat apabila mendapatkan kesempatan, secara potensi, penyandang disabilitas tidak kalah jika dibandingkan dengan mereka yang hidup normal.
Ketua Perhimpunan Penyandangan Disabilitas Indonesia Gunungkidul, Untung Subagyo mengatakan, selama ini bidang kesehatan dan pendidikan lebih ditekankan perhatiannya. Misalnya saja sejumlah sekolah telah menerapkan sekolah inklusi, atau bidang kesahatan juga segala kemudahan diberikan bagi para penyandang disabilitas. Akan tetapi pada sektor ekonomi, keterlibatan kamu disabilitas memang masih sangat kurang.
Hal ini tentunya juga berpengaruh pada pendapatan dan ruang gerak kaum disabilitas. Padahal jika dilihat secara jauh, kemampuan mereka juga tidak kalah dibandingkan dengan lainnya. Seiring berkembangnya daerah, Untung bersama teman-temannya ingin mendesak pemerintah untuk lebih memberikan perhatian kepada kalangan disabilitas terutama di bidang pemberdayaan ekonomi.
“Kita juga ingin tampil dengan hasil karya sendiri. Misalnya dari olahan makanan atau souvenir, jadi kemandirian kami lebih terwadahi dan terfasilitasi,” kata Untung saat ditemui di sela-sela peringatan Hari Disabilitas Nasional di GOR Siyono, Rabu (28/11/2018).
Kemandirian dalam bidang ekonomi ini perlu diasah agar nantinya para penyandang juga menghasilkan pendapatan tersendiri dan bisa mandiri. Hal ini menjadi sangat penting mengingat ketersediaan lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas masih sangat minim. Hal inilah yang perlu ditekankan kembali dan harus mendapat dukungan dari pemerintah daerah.







“Pandangan masyarakat umum pada disabilitas untuk dihidupi kalau sektor ekonomi diperhatikan akan bergeser menjadi dapat menghidupi. Namun kami sadar bahwa itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar,” paparnya.
Menurutnya, sejauh ini bidang pendidikan khususnya olahraga kaum disabilitas di Gunungkidul sudah mulai terlihat prestasinya. Seperti masuknya salah satu atlet disabilitas asal Semanu yang ikut dalam ajang Asian Paragames 2018 lalu. Menurut Untung, sebenarnya beberapa atlit berprestasi lain dimiliki Gunungkidul, namun seolah terbelengu dengan batasan usia. Sehingga kemudian mereka tidak bisa terlibat secara maksimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Gunungkidul Siwi Iriyanti menambahkan, di Gunungkidul sendiri, tercatat ada sekitar 8000 penyandang disabilitas yang terdata di pihaknya. Dari jumlah tersebut, pihaknya selalu memantau perkembangan dan keterlibatan mereka dalam segala hal. Pendekatan khusus memang wajib diberikan bagi para penyandang disabilitas, agar terdapat semangat hidup tersendiri dan dapat berbaur dengan masyarakat umum.
“Jumlah ini masih ada beberapa yang belum terdata mengingat ada beberapa faktor. Tapi kami terus berusaha melakukan pendekatan, pelatihan dan hal-hal lainnya,” ucapnya.
Dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, dari pemerintah daerah memberikan penghargaan dan apresiasi pada salah satu penyandang disabilitas yang berprestasi. Dari dinas sendiri sudah melakukan berbagai upaya untuk terus memperhatikan para penyandang disabilitas. Namun dimikian perlu waktu dan berbagai pertimbangan untuk secara menyeluruh terpenuhi.
“Pada intinya kami semua berupaya memberikan yang terbaik. Mulai dari perhatian hingga pelatihan, perbaikan berbagai aspek juga kami upayakan,” pungkas dia.