Sosial
Perkecil Ukuran, Siasat Pedagang Tahu Bertahan di Tengah Lambungan Harga Kedelai Impor






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kenaikan harga kedelai impor yang cukup tinggi dirasa memberatkan para pengusaha yang menggunakan bahan baku ini. Seperti yang dialami oleh Sakiyo, pengrajin tahu di Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari. Berbagai siasat ia terapkan hanya untuk sekedar bertahan di tengah situasi yang sulit ini.
Sakiyo mengatakan, sejak beberapa bulan terakhir, harga kedelai terus mengalami kenaikan yang signifikan. Biasanya, kedelai bisa ia beli seharga Rp 6.500 sampai Rp 7.000 per kilogramnya. Namun beberapa waktu, harga kedelai impor melambung hingga lebih dari Rp 10.000 per kilogramnya.
Hal ini tentunya sangat menyulitkan para pengusaha tahu seperti dirinya yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utama produksi. Agar tetap bisa bertahan, strategi yang diterapkan adalah memperkecil ukurannya tahu.
“Saya tidak menaikkan harga, hanya ukurannya saja yang diperkecil,” beber Sakiyo, Kamis (06/03/2021) siang.
Pasalnya, jika harga tahu juga dinaikkan tentunya para pedagang akan susah untuk menjualnya. Bisa jadi, hasil produksinya ini justru tidak laku di pasaran.







“Situasi memang sedang sulit seperti ini, kita tetap berusaha bertahan dengan segala cara,” ucapnya.
Dampak lain dari kenaikan harga kedelai juga membuat penurunan produksi serta omzet yang didapat. Pada saat harga normal, ia bisa mengolah 2 sampai 2,5 kwintal kedelai menjadi tahu. Akan tetapi karena harganya tinggi, ia hanya mampu membeli dan mengolah 1 kwintal kedelai.
“Penurunan jumlah produksi dan berhubungan dengan omzet tentunya. Kondisi ini dirasakan oleh hampir semua pengrajin yang menggunakan bahan baku kedelai import,” imbuh dia.
“Kalau pendapatan ya turun sekitar 50%,” paparnya.
Dia berharap harga kedelai ini dapat segera stabil dan ada langkah-langkah yang diambil pemerintah. Idealnya, para perajin tahu bisa berkembang jika harga kedelai impor berada di kisaran 8 ribu sampai 8.500 rupiah per kilogramnya.
Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Sigit Haryanto membenarkan jika harga kedelai impor saat ini memang mengalami kenaikan. Saat ini, harga per kilogramnya telah mencapai Rp 10.700 per kilogramnya. Mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 47/M-Dag/Per/7/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen untuk harga kedelai impor, harga acuan pembelian di petani Rp6.550 dan harga acuan penjualan di konsumen Rp6.800/kg.
“Pemantauan harga bahan pokok di pasar terus dilakukan oleh petugas setiap harinya. Hasilnya itu dilaporkan ke TPID DIY, kebijakan apa yang diterapkan itu nanti ranahnya di sana,” ucap Sigit.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks