Pendidikan
Perkenalkan Emi Widayati, Pelajar Peraih Nilai 100 UNBK Mata Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia






Semanu,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Namanya Emi Widyawati, seorang pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Wonosari. Dalam ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 2019 ini, Emi juga turut mengharumkan dunia pendidikan Gunungkidul dan DIY dan bahkan sampai tingkat nasional berkat prestasinya. Dalam UNBK yang ia ikuti, Emi berhasil meraih nilai sempurna untuk dua mata pelajaran yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia. Emi sendiri harus menerima kenyataan duduk di peringkat ketiga nilai tertinggi UNBK untuk SMK se DIY lantaran terpeleset di mata pelajaran Bahasa Ingris.
Dalam UNBK ini, Emi memang memperoleh nilai 100 untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Dengan hasil ini, artinya untuk kedua mata pelajaran ini, tak satupun jawaban yang diberikan Emi salah. Namun sayang, torehan manis ini tak berhasil menghantarkan gadis manis warga Padukuhan Dengok, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu ini menduduki peringkat siswa dengan nilai terbaik. Ia hanya berhasil memperoleh nilai total 377 dengan tambahan nilai Bahasa Inggris yang hanya 82 saja serta uji kompetensi meraih nilai 95. Jika saja nilai Bahasa Inggrisnya lebih tinggi, tidak menutup kemungkinan ia dapat mengalahkan Virdiana Inggried Marwanti dan Ika Widi Cahyaning yang berhasil menyabet peringkat pertama dan kedua.
Putri keempat pasangan Harto Wiyono dengan Sutiyah ini memang cukup membanggakan orang tua, keluarga, sekolah dan kabupaten Gunungkidul. Nilai sempurna di mata pelajaran matematika serta bahasa Indonesia menjadi jaminan kualitas pelajar unggulan di SMK N 1 Wonosari ini.
Ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com, Emi Widyawati mengaku tidak menyangka jika nilai matematikanya dalam UNBK lalu berhasil mendapat nilai 100. Pasalnya, saat mengerjakan ujian, ada beberapa yang membuat soal yang membuat dirinya ragu.
“Kaget nggak percaya sih awalnya. Seperti mimpi setelah saya cek di kolom nama yang disebutkan memang itu nama saya, bersyukur bangetlah pokoknya,” kata Emi Widyawati, Sabtu (11/05/2019).







Remaja kelahiran Gunungkidul, 26 April 2001 ini dalam mempersiapkan ujian nasional lalu memang sangat sungguh-sungguh. Ia ingin membuktikan dan membanggakan kedua orang tua serta keluarga besarnya dengan nilai terbaik. Setiap hari ia isi untuk belajar semaksimal mungkin dan memotivasi dirinya dengan “Aku Pasti Bisa”. Belajar yang tekun bagi Emi bukan yang lama hingga begadang, akan tetapi yang teratur.
“Bagi waktu sih sebenarnya. Bukan lama misal belajar malem gitu, waktu sengang dan kalau pikiran fresh gitu digunakan untuk belajar. Membaca bagi saya sangat penting,” imbuh dia.
Emi mengakui bahwa meski bagi banyak orang termasuk sulit, matematika memang menjadi mata pelajaran kesukaannya sejak sekolah dasar. Ia merasa terpancing setiap kali guru menerangkan rumus-rumus baru hitungan. Sejak SD ia memang seringkali menduduki 5 besar di kelasnya. Kemudian naik duduk dibangku SMK ia perlu adaptasi dengan pelajaran yang ada. Persaingan cukup ketat satu sama lain membuat ia sempat down dari peringkat pertama ke peringkat 9.
Dari situ ia kemudian memupuk semangatnya untuk terus memperbaiki prestasi. Fokus utamanya terus di bidang pendidikan, dukungan dari orang tua dan 3 orang kakaknya terus membuat Emi bangkit dan hingga saat ini terus mengukir prestasi akademik yang membanggakan.
“Yang saya ingat betul itu bagaimana kondisi orang tua saya berusaha menyekolahkan saya. Dari situ saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, saya mulai dari terdekat dulu yaitu Bapak, Ibu dan kakak-kakak saya. Membanggakan bukan soal uang tapi saya hanya mampu memperlihatkan semua itu dengan prestasi saya,” tambahnya.
Prestasi gemilang yang ia ukir saat ini masih belum memiliki arah. Pasalnya sebelum ia mengetahui nilainya bakal sesempurna ini belum ada niatan untuk melanjutkan pendidikan dengan kuliah. Tahapan tes masuk PTN ataupun universitas lain pun tidak ia ikuti. Untuk sementara, ia akan menggantungkan keinginan berkuliah tersebut dengan bekerja terlebih dahulu. Kemudian di tahun depan baru akan melanjutkan kuliah.
“Awalnya belum ada niatan jadi gak ikut tes. Lha kalau sekarang udah telat daftar, berhenti satu tahun dulu ndak papa Insya Allah tahun depan lanjut pendidikan lagi sekarang kerja dulu,” urainya.
Sebenarnya ia ingin kembali mengenyam bangku pendidikan di STAN yang paling utama atau kalau tidak di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan jurusan Akuntansi. Sedikit pesan dari Emi Widyawati si hobi membaca buku ini bagi pelajar Gunungkidul adalah “Tetap Semangat Kurangi Sambat, Bila Berjuang Pasti Bisa dan Menang”. Ia berharap kualitas pendidikan dan pelajar Gunungkidul semakin baik dan prestasi terus diukir, sehingga bisa menaikkan grade pendidikan Gunungkidul.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks