Pemerintahan
Perketat Screening Jelang Idul Adha, Pemerintah Antisipasi Hewan Sakit Yang Dijual


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Mendekati perayaan Idul Adha, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan semakin memperketat pengawasan hewan ternak yang keluar dan masuk Gunungkidul. Sejumlah petugas kesehatan hewan sendiri telah disebar untuk melakukan pengecekan kondisi ternak di pasar.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, pemantauan aktivitas pasar hewan terus dilakukan sampai dengan hari ini, menjelang Idul Adha. Petugas melakukan pemeriksaan secara ketat selain fisik hewan, suhu hingga kelengkapan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya hewan yang bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang justru diperjualbelikan untuk meraup untung di momen Idul Adha. Pemerintah sendiri beberapa waktu lalu juga telah mengeluarkan Surat Edaran berkaitan dengan penjualan ternak dan penyembelihan hewan kurban.
“Pemantauan di pasar hewan terus dilakukan. Petugas siaga melakukan pengecekan baik fisik hingga dokumennya,” terang Wibawanti, Jumat (08/07/2022).
Pada pelaksanaan penyembelihan hewan, dinas juga akan menurunkan petugas untuk melakukan pengawasan langsung. Panitia di masing-masing masjid atau mushola penyelenggara penyembelihan wajib melaporkan ke Puskeswan serta mematuhi prosedur kebersihan dan kesehatan.
“Nanti petugas ada yang turun ke lapangan untuk pengecekan dan pengambilan sampel jeroan,” terang dia.
Jumat (08/07/2022) pagi tadi, petugas kesehatan hewan melakukan pemantauan di Pasar Hewan Munggi, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu. Aktivitas di pasar ini masih sangat ramai. Screening hewan yang keliar masuk pun dilakukan sangat ketat.
Hasil pantauan dan pengecekan yang dilakukan oleh petugas, tidak ditemukan adanya hewan yang terpapar PMK sehingga layak di jualbelikan untuk menjadi hewan kurban.
“Untuk aktivitas masih ramai, mendekati Idul Adha ada kenaikan jumlah hewan yang dijual,” paparnya.
Kasus PMK sendiri masih ditemukan di Kabupaten Gunungkidul. Meski demikian masyarakat dihimbau untuk tidak risau. Sebab pemerintah telah berupaya melakukan penanganan mulai dari karantina hewan hingga pemberian obat. Daerah yang masuk dalam zona hijau pun juga mulai disasar vaksinasi PMK.
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan6 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Uncategorized1 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
seni23 jam yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025