Connect with us

Sosial

Petani Cabai Ceplus Panggang Mampu Meraup Rp 7,6 Juta Perbulan

Diterbitkan

pada

BDG

Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jika para petani di Gunungkidul pada umumnya masih menunggu hasil panen padi jagung serta kacang tanah untuk mengambil keuntungan, berbeda dengan Suyatno (48), petani di Padukuhan Sumber, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang. Di sebuah ladang di Jalan Panggang-Yogyakarta, ia telah menikmati hasil tanaman cabainya hingga meraup keuntungan jutaan rupiah.

Suyatno mengatakan, dia memang sengaja tidak menanam padi atau jagung saat musim penghujan kali ini. Ia memilih tanaman cabai rawit hijau yang dirasa lebih menguntungkan.

“Saya memang khusus menanam cabai rawit hijau untuk konsumsi cabai lalap ceplus karena sudah punya pasar tersendiri. Cabai rawit ini berbeda dengan cabai rawit merah yang untuk sambal atau sayur,” ujar Suyatno, Kamis (13/02/2020).

Ia menjelaskan, cabai miliknya itu ia kirim ke Jakarta melalui pengepul di Siluk, Imogiri, Bantul dengan harga Rp 22 ribu per kilogramnya. Pada masa ini, bukanlah pertama kali panen, namun kali ke 10 dirinya memanen cabai tersebut.

Berita Lainnya  Ditambang Secara Liar Tanpa Proses Reklamasi, Tanah Kas Desa Sidorejo Alami Kerusakan Parah

“Sebelumnya pernah 2 kali petik dihargai Rp 48 ribu per kilogram, kemudian ada yang Rp 30.000 per kilogram,” ucapnya.

Dalam sekali panen, dirinya mampu mendapatkan cabai rawit hijau seberat 90 sampai dengan 95 Kg. Sehingga jika ditotal pendapatan kotornya sekali petik rata-rata bisa mencapai Rp 1,9 juta. Sedangkan dihitung perbulan bisa mengantongi Rp 7,6 juta.

“Dalam satu bulan bisa 4 kali petik atau rata rata seminggu sekali petik. Dalam siklus produksi cabai rawit hijau sekali periode selama 6 bulan tanam bisa panen 20 kali. Sehingga jika harga bagus bisa mengantongi pendapatan kotor Rp 38 juta dari lahan 500 meter persegi dengan rentang waktu produksi selama 6 bulan,” ucap dia.

Ketika disinggung kaitan dengan kunci keberhasilannya, ia mengatakan bahwa petani harus bisa menentukan kapan waktu panen dengan harga tinggi dan direncanakan hitung mundur waktu tanam. Sehingga ia berani mulai mengolah lahan dan menanam pada bulan September 2020 meski tidak ada air dan tidak ada hujan.

Berita Lainnya  Update Covid19 Gunungkidul, Kasus Aktif Capai 647 Pasien

“Pada awal tanam menggunakan air yang dibeli, total pengeluaran kebutuhan air tangki mencapai Rp 2,5 juta, sedang sekarang saat sudah hujan seperti ini sudah tidak membeli air pengairan cuma mengandalkan air hujan,” kata dia.

Untuk bibit dibutuhkan 2.400 batang untuk 500 m persegi. Di tempat yang sama Koordinator PPL Kecamatan Panggang, Sumijo menjelaskan di Desa Girisuko binaannya ada sekitar 19 hektar lahan milik petani yang diusahakan ditanami cabai rawit hijau dan tersebar di beberapa padukuhan, seperti Gebang.

Sementara itu, Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto pada monitoring pemantauan pertanaman dan perkiraaan panen musim hujan pertama 2020 di Gunungkidul ia sangat mengapresiasi kegiatan petani seperti Suyatno. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan Suyatno dapat menginspirasi petani lainnya untuk meningkatkan pendapatan dengan mengusahakan pilihan komoditas tanaman bernilai ekonomi.

Berita Lainnya  Ambisi Raih Echo Green School, SMA N 2 Playen Siap Sulap Kebun Jadi Hutan Sekolah

“Tapi kuncinya punya pasar, dia kan sudah terhubung dengan pasar. Sehingga produk yang dihasilkan langsung dapat ditampung oleh pasar,” ucap dia.

Sebelumnya Bambang juga sudah mengunjungi lahan cabai rawit hijau di Padukuhan Gebang. Dari total 19 Ha komoditas cabai rawit hijau setiap kali panen semuanya dikirim ke Jakarta lewat pedagang pengepul di Bantul.

Awal mula adanya kelompok penanam cabai rawit hijau dari keberhasilan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) KWT Ngudi Lestari Padukuhan Gebang tahun 2017 saat mendapat bantuan permodalan KRPL yang antara lain untuk penanaman cabai rawit hijau di pekarangan anggota KWT, sehingga berkembang setiap tahunnya seperti saat ini.

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler