fbpx
Connect with us

Sosial

Petugas Temukan 18 Kasus Cacing Hati di Hewan Kurban

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul mencatat ada belasan kasus cacing hati ringan pada hewan ternak yang disembelih selama hari kurban 2020 ini. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari ribuan ternak yang tersebar di 18 kapanewon.

Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan pada kurban tahun ini tercatat ada 2.445 ekor sapi, 9.714 ekor kambing dan 246 ekor domba disembelih. Sedangkan untuk tahun lalu ada 3.446 sapi yang di sembelih. Dari ribuan ekor tersebut pihaknya menemukan ada 18 kasus cacing hati ringan.

“Tentu banyak yang sehat, 18 itu pun cacing hati ringan,” terang Bambang Wisnu, Minggu (02/08/2020).

Dirinya menambahkan, DPP sendiri telah mengeluarkan rekomendasi ke 1.424 lokasi penyembelihan di 18 Kapanewonan yang akan menyelenggarakan pemotongan hewan kurban. Selama proses pemotongan hewan kurban pihaknya menerjunkan 250 orang pemantau di seluruh wilayah di Gunungkidul.

“Kita juga meminta penyelenggara mematuhi protokol COVID-19. Seperti sebisa mungkin menghidari kerumunan banyak orang, memakai masker, dan menjaga jarak, serta sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” kata dia.

Menurutnya, jumlah TPH di Gunungkidul hanya 20 buah. Namun karena berbagai masalah, diantaranya kurangnya tenaga, maka tidak semua TPH melakukan pemotongan hewan. Untuk melihat kesiapan TPH tersebut, diakui pihaknya sudah melakukan ceking.

Berita Lainnya  Lingkungan Penuh Asap Rokok Jadi Penyebab Utama Tingginya Angka Stunting di Bejiharjo

“Kami memperhatikan beberapa aspek di TPH, meliputi tempat antrian ternak, tempat potong ternak, pembuangan limbah potong ternak, tempat pembersihan daging dan lain lain,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan, dari pengamatan pihaknya di beberapa titik lokasi penyembelihan hewan kurban pada pada 31 Juli lalu, masyarakat tetap mempertahankan protokol kesehatan. Pihaknya berharap dengan budaya masyarakat Gunungkidul yang ‘greteh’ untuk mencegah penularan covid-19.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler