Connect with us

Pemerintahan

Picu Anjloknya Harga Gabah, Petani Gunungkidul Tolak Impor Beras

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah petani di Gunungkidul menolak adanya impor beras yang dilakukan pemerintah. Pasalnya, jika impor beras benar dilakukan maka petani bisa dirugikan lantaran harga beras di tingkat petani dipastikan menjadi anjlok.

Kehadiran beras impor dari negara lain dinilai bisa menjatuhkan harga beras lokal. Harga yang anjlok tentu membuat petani khawatir sebab selama masa tanam mereka membutuhkan biaya yang besar untuk perawatan.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Desa Wareng, Supacin mengatakan, kebijakan impor beras oleh pemerintah dirasa tidak perlu. Hal ini selain dapat merugikan petani, sejak Januari hingga Maret 2018 sedang memasuki masa panen raya. Dengan begitu, stok beras di Gunungkidul dipastikan aman.

Berita Lainnya  Lurah Menanti Regulasi dan Skema Untuk Dapat Akses Dana Keistimewaan 

“Para petani saat ini sedang menikmati masa panen raya sehingga produksi beras melimpah. Sehingga tak perlu lah ada rencana impor beras oleh pemerintah,” paparnya, Kamis (22/02/2018).

Supacin juga berharap kepada pemerintah agar bisa mengoptimalkan stok beras. Selain itu, menurutnya, dana impor beras lebih baik dialihkan untuk membantu soal pemenuhan pupuk bersubsidi, sebab saat ini harga pupuk semakin mahal dan sulit didapat jika musim tanam tiba.

“Dengan bantuan pupuk, alat, obat, serta didukung pengairan yang baik, hasil panen padi kami dijamin akan melimpah,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno mendukung untuk menyejahterakan petani dengan tidak mengimpor beras. Mengingat petani di Indonesia, khususnya di Gunungkidul, masih melakukan panen, maka jumlah beras di dalam negeri surplus.

Berita Lainnya  Kasus Anthrax Maut di Semanu, Warga Sempat Konsumsi Sapi Yang Telah Dikubur

“Produksi padi sudah mencukupi kebutuhan sendiri, sehingga tidak diperlukan beras impor. Jika luasan lahan yang ada benar-benar dikelola dengan baik, kita tak perlu lagi impor beras. Petani harus disejahterakan,” tandasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler