Peristiwa
Polisi Ungkap Temuan Miras di Gunungkidul Berbeda Dengan Oplosan Mematikan di Jabar






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Buntut dari Kejadian Luar Biasa (KLB) korban miras oplosan di Jawa Barat dan Jakarta membuat jajaran kepolisian semakin gencar melakukan razia miras. Pun demikian dengan yang dilakukan jajaran Polres Gunungkidul beberapa waktu lalu. Namun demikian, hasil temuan itu dinyatakan petugas berbeda dengan minuman keras penjemput ajal seperti yang beredar di Jawa Barat dan Jakarta.
Kasat Resnarkoba Polres Gunungkidul, AKP Tri Wibowo mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya melakukan razia miras di wilayah Semin untuk memberantas peredaran. Namun, berdasarkan hasil temuan 24 botol miras di wilayah tersebut berbeda dengan yang ada di Jawa Barat dan Jakarta. Adapun yang ditemukan di Gunungkidul sendiri, katanya, miras yang ada merupakan jenis miras murni dan belum dioplos.
“Kalau di Gunungkidul itu minumannya namanya ciu dan belum dioplos,” kata mantan Kapolsek Panggang ini, Minggu (15/04/2018).
Dugaan sementara, miras yang berada di Gunungkidul berasal dari Jawa Tengah. Pasalnya di provinsi tersebut, banyak perajin yang memanfaatkan minuman keras jenis Ciu untuk dipergunakan sebagai bahan dasar tetes tebu untuk kebutuhan industri kimia, bukan untuk dikonsumsi manusia. Namun perajin yang nakal justru menjualnya ketika masih berbentuk ciu, yakni hasil penyulingan pertama dari alkohol.
“Meskipun jenisnya berbeda namun peredarannya tetap harus kita hentikan karena risikonya sama berbahaya,” imbuh dia.







Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya mengatakan, pihaknya belum melakukan penelitian terhadap miras jenis Ciu yang ada di Gunungkidul. Sebab kewenangan pengujian makanan dan minuman termasuk alkohol ada di BPOM (kewenangan pusat).
“Dinas kesehatan kadang dilibatkan dalam operasi minuman alkohol yang beredar apakah memenuhi syarat kandungan maksimalnya atau tidak,” kata Priyanta.
Ditambahkannya, mengkonsumsi minuman keras sangat berbahaya bagi tubuh. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan jauh lebih banyak dibanding manfaat yang didapat. Adapun beberapa bahaya alkohol tersebut diantaranya dapat menyebabkan lever membengkak (alkohol memicu hati menjadi keras). Bahkan banyak kasus alkohol menjadikan penggunanya kanker hati apabila dikonsumsi yang lama.
Minuman keras, lanjutnya, juga menyebabkan kerusakan otak atau menurunnya fungsi otak hingga resiko depresi dan frustasi. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan penurunan fungsi indra, salah satunya adalah kerusakan mata yang bisa saja terjadi. Akibatnya, mata bisa mengalami kebutaan.
“Kerusakan sistem pencernaan secara permanen, misalnya lambung mengalami kelainan, termasuk usus yang sel-selnya bisa berubah menjadi sel-sel ganas,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks