Sosial
Polres Gunungkidul Ungkap Puluhan Kasus Peredaran Narkoba, Mayoritas Anggota Jaringan Adalah Remaja






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jajaran Kepolisian Resor Gunungkidul terus berusaha untuk menekan tingginya angka peredaran narkoba di Gunungkidul. Pasalnya, jumlah kasus yang ditangani setiap tahunnya masih terus stagnan di angka 40an kasus. Pihak kepolisian berharap peran dari keluarga menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan deteksi dini penyalahgunaan narkoba.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Agus Setiawan mengatakan, pada tahun 2019 kemarin, pihaknya berhasil mengungkap 45 kasus pengedaran maupun penyalahgunaan narkoba. Dari jumlah tersebut seluruh pelaku merupakan laki-laki yang berusia dari 18 hingga 40 tahun.
“Tahun 2018 kemarin ada tersangka perempuannya tapi untuk tahun 2019 ini lelaki semua,” kata Agus, Senin (06/01/2020).
Agus menambahkan, dari 45 orang yang diamankan oleh petugas, 26 orang diantaranya diketahui merupakan pengedar. Sedangkan sisanya hanyalah berperan sebagai pemakai. Dengan demikian, dengan data pengungkapan ini, Kapolres mengakui bahwa peredaran narkoba di Gunungkidul cukuplah tinggi.
“Kita sudah berhasil menekan, jika dibanding dengan tahun 2018 di mana pengedarnya ada 31 orang. Tetapi ini bukti bahwa masih terus ada pengedar narkoba di wilayah kita,” kata dia.







Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Gunungkidul, AKP Tri Wibowo menambahkan, selama ini, peredaran narkoba di wilayah Gunungkidul dilakukan oleh kalangan remaja. Bahkan tak jarang juga terdapat oleh anak-anak yang masih di bawah umur. Peredaran melalui tangan ke tangan ini sangat cepat tersebar lantaran pergaulan lingkungan yang kurang tepat.
Selama ini pula, Tri menyebut bahwa barang bukti yang diamankan petugas setelah ditelusuri seluruhnya berasal dari luar Gunungkidul. Dalam artian, sampai saat ini belum ditemukan pabrik atau rumah pembuat barang haram di wilayah hukum Gunungkidul.
“Biasanya dari luar, kita antisipasi dan berusaha memonitor adanya peredaran yang ikut meningkat saat mobilitas masyarakat tinggi,” kata Tri.
Tri Wibowo menambahkan, saat ini peran keluarga merupakan hal penting dalam pencegahan atau deteksi dini adanya penyalahgunaan narkoba. Keluarga juga diharapkan mampu tempat yang nyaman terutama bagi remaja dan anak-anak agar terhindar dari bahaya narkoba.
“Kalau di Gunungkidul itu pil yang banyak, terlebih yang bisa dibeli di apotik. Jangan sampai disalahgunakan hal semacam ini. Keluarga kita harapakan mampu menjadi tempat monitoring pertama,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks