Connect with us

Sosial

Kembangkan Varietas Bawang Merah Biji TSS, Petani Tanjungsari Sukses Panen Besar

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Upaya pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam mengembangkan sektor pertanian hortikultura di wilayah selatan nampaknya berhasil. Varietas unggulan bawang merah biji Lokananta TSS (True Seed Shallot) menunjukan kwalitasnya dengan hasil panen yang memuaskan. Selain varietas tersebut diketahui bawang merah umbi terdiri dari varietas Saptosari, Tajuk dan Crok Kuning juga menunjukan hasil yang tak kalah jauh.

Adapun pengembangan bawang merah biji TSS (True Seed Shallot) berupa penyaluran bantuan benih untuk lahan seluas 5 Ha yang terbagi di 5 kelompok tani. Salah satu penerima bantuan, Kelompok Tani Tukul Pambudi di Padukuhan Watubelah, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari telah melakukan panen perdana beberapa waktu lalu.

Bawang merah biji varietas Lokananta yang dipanen memberikan hasil tertinggi dibandingkan varietas lain. Adapun hasil uji didapatkan angka perbandingan hasil sebagai untuk Varietas Lokananta menghasilkan 19,125 Ton per hektar, Varietas Saptosari menghasilkan 10 Ton per hektar kemudian untuk Varietas Tajuk menghasilkan 17, 25 Ton per hektar, dan Varietas Crok Kuning mampu menghasilkan 15,35 Ton per hektare.

Berita Lainnya  Berawal Dari Grup Musik Gereja, Kidung Etnosia Kini Sukses Rajai Panggung-panggung Besar

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul mengatakan, pengembangan penanaman bawang merah biji merupakan program Upaya Khusus Bawang Merah dan Cabai (Upsus Babe) tahun ini. Pihaknya mengajak semua kelompok tani di Desa Kemadang untuk tidak meninggalkan dunia pertanian.

“Tidak hanya pada pertanian, Tanjungsari juga dekat dengan kawasan wisata, bisa disinergikan dengan sektor pariwisata tersebut,” ujar Bambang, Minggu (15/09/2019).

Hasil yang ditunjukan pertanian hortilultura di wilayah Tanjungsari ini membuat pihaknya mendorong agar para petani mengembangkan pertanian bawang merah biji. Pasalnya biaya produksi masih terjangkau dan mampu memghasilkan panen yang melimpah.

Keberhasilan panen bawang kali ini, terang Bambang, tak lepas dari adanya Irigasi Perpompaan bantuan dari Ditjen Prasarana Dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI. Sistem irigasi tersebut juga diresmikan bersamaan dengan panen perdana bawang merah biji.

Berita Lainnya  Aksi Klithih Kembali Menggila, Disdikpora Ancam Keluarkan Siswa Yang Terlibat

“Program irigasi pompanisasi dan bawang merah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kemadang ini,” kata Bambang.

Ia berharap bantuan yang sudah diterima oleh kelompok tani dijaga serta secara rutin dilakukan pemeliharaan melalui swadaya kelompok. Selanjutnya untuk pengembangan tanaman hortikultura diharapkan kelompok tani selalu aktif berkonsultasi dengan petugas pertanian (penyuluh pertanian) serta pihak Dinas Pertanian dan Pangan agar hasil panen nanti seperti yang diharapkan.

“Aktifnya konsultasi juga dimaksudkan guna menekan terjadinya permainan harga yang akan merugikan petani saat panen melimpah,” ajaknya.

Bambang juga meminta petani mewacanakan optimalisasi keberadaan lahan pertanian hortikultura di Bulak Ngrawe serta Bulak Lodoyong yang berdekatan dengan kawasan pantai. Kedepan agar digagas sinergi antara sektor wisata dengan pertanian.

Berita Lainnya  Simbolkan Eksploitasi Alam, Warga Gelar Aksi Tolak Pembangunan Tugu Tobong Gamping

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler