Pendidikan
Posisi Tidak Aman, Banyak Wali Murid Cabut Berkas Anaknya
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hari pertama pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tingkat SMP dimulai Senin (01/07/2019) kemarin. Ratusan wali murid mulai memantau kepastian putra putrinya masih pada posisi aman ataukah tidak dari sekolah pilihan pertama dan keduanya. Namun, di hari kedua pendaftaran PPDB, hal berbeda justru terlihat. Banyak wali murid yang justru mencabut berkas untuk dipindahkan ke sekolah lainnya.
Salah satunya wali murid calon siswa SMP Negeri 1 Wonosari yang tak ingin disebut namanya mengaku sedikit kecewa dengan perubahan aturan zonasi. Raut kekecewaan nampak di wajah putrinya. Tetangganya yang di tahun lalu hanya berbekal nilai 21 dapat diterima di SMP Negeri 1 Wonosari. Namun, putrinya dengan nilai 23 justru sudah di zona merah. Hal ini akibat dari perubahan system penerimaan siswa baru yang sama sekali tidak mempertimbangkan nilai calon siswa.
“Anak saya per tadi malam pukul 23.00 WIB sudah di zona merah, rumah saya di Gedangsari, Desa Baleharjo, Wonosari pilihan pertama di SMP Negeri 1 Wonosari sudah di rangking 190, pilihan kedua di SMP 2 Wonosari sudah di rangking 140, per hari ini berkas yang belum diverifikasi masih ratusan,” kata dia saat ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com, Selasa (02/07/2019).
Lebih lanjut dia menceritakan, tidak akan terlalu berspekulasi terhadap sekolah putrinya, untuk itu ia memilih untuk mencabut berkas. Menurutnya, jika sistem zonasi terus diberlakukan, harapan pemerintah yang seharusnya mendekatkan siswa dengan sekolah justru bisa menjauhkan siswa dari sekolah. Hal tersebut lantaran karena pada akhirnya banyak siswa yang rumahnya masih di desa seputaran sekolah tujuan namun ada pada radius yang sudah tidak masuk pada zona satu.
“Kan akhirnya saya memilih mendaftarkan anak saya ke sekolah swasta, berdasarkan zonasi dari rumah saya anak saya masih di zona 1,” kata dia.
Terpisah kepala sekolah SMP Negeri 1 Wonosari, Muhammad Nurhadi mengatakan, hingga Selasa siang baru ada 200 berkas yang sudah diverifikasi tim PPDB. Menurutnya, lambannya proses verifikasi dikarenakan banyak orang tua siswa yang mengajukan komplain.
“Tim kami terbatas sehingga banyak yang sambil melayani komplain misalnya salah token untuk login dan lain sebagainya, hari ini terakhir pendaftaran PPDB namun juga banyak yang mencabut berkas,” jelas Nur.
Berdasarkan data dari tim PPDB SMP N 1 Wonosari, Nur mencatat di hari pertama pelaksanaan pendaftaran PPDB ada sekitar 311 calon siswa yang mendaftarkan diri. Dari jumlah tersebut hanya akan diambil 210 siswa. Ia enggan berkomentar dengan kentalnya stigma masyarakat terhadap SMP Negeri 1 Wonosari yang diangap favorit.
“Yang menjadi kriteria penerimaan kami ya yang pertama adalah zonasi, usia calon siswa dan waktu mendaftar, nilai sama sekali tidak kami pertimbangkan, tentu nanti saat pengumuman pasti ini yang menjadi polemik, tapi sekali lagi ini sudah aturan,” ujarnya.
Secara menyeluruh berdasarkan data Disdikpora Gunungkidul, daya tampung SMP yang tersedia sebanyak 12.600 kursi. Sedangkan jumlah siswa SD yang lulus pada 2019 seluruhnya 9.572 orang.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Pendidikan5 hari yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya