Sosial
Prihatin Tak Biasanya Ponjong Kekeringan, Ratusan Siswa Gelar Sholat Minta Hujan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Lebih dari enam bulan, Kabupaten Gunungkidul mengalami kekeringan. Sumber air yang ada kian menyusut sementara anggaran yang dimiliki Pemkab Gunungkidul untuk memberikan droping air pun kian menciut. Derita kekeringan yang mengiringi kehidupan warga Gunungkidul membawa simpati yang luar biasa dari siswa-siswi SMK Muhammadiyah 2 Ponjong. Selasa (08/10/2019) pagi tadi, ratusan siswa menggelar sholat istisqa meminta hujan.
Sebanyak lebih dari tiga ratus siswa SMK Muhammadiyah 2 Ponjong sejak pukul 07.00 WIB pagi bersama-sama memadati halaman sekolah. Dari rumah masing-masing, para siswa sendiri telah membawa peralatan sholat seperti mukena dan sajadah. Di halaman sekolah, tikar-tikar memanjang sebagai alas sholat juga telah terpasang.
Tiba waktunya doa bersama dilakukan, secara khusyuk sholat dua rakaat tersebut ditunaikan sebagai permohonan untuk meminta turunnya air hujan. Secara khusus para guru dan karyawan serta siswa memang menggagas acara sholat sunnah ini lantaran melihat kondisi alam Kecamatan Ponjong yang mengalami kekeringan.
“Kita tahu, Kecamatan Ponjong jarang sekali mengalami kekeringan, air selalu mengalir, sawah selalu hijau, sekarang keadaan berubah,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Wakhid Afifudi kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com.







Lebih lanjut Afif memaparkan, dengan digelarnya Sholat Sunnah sebagai upaya permohonan hujan ini, diharapkan hujan segera turun. Sehingga kemudian bencana kekeringan yang sekarang terjadi tidak semakin meluas.
“Harapan kami hujan segera turun, sawah kembali hijau, air kembali dapat dijangkau dengan mudah,” ucap Afif.
Siswa pun terlihat antusias mengikuti sholat istisqa ini. Di bawah terik matahari mereka terlihat khusyuk menunaikan sholat istisqa.
“Semoga saja kita sebagai makhluk ciptaanNya selalu ingat kepada Sang Pencipta,” imbuh Afif.
Seusai sholat, para siswa-siswi mendapatkan thausiyah dari Ustadz Herianto. Di hadapan para siswa Herianto menguraikan keberadaan zaman yang kian banyak musibah huru hara paceklik dan kemarau panjang akibat dari manusia sendiri.
“Kita berharap rahmat dan rezeki dari Allah SWT kembali berlimpah,” tutupnya.