Sosial
Puluhan EWS di Gunungkidul Rusak, Sri Purnomo Dorong Pemerintah Segera Lakukan Perbaikan


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Sebagian besar wilayah Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah perbukitan. Banyak lereng di berbagai kapanewon memiliki kemiringan ekstrem. Pada musim penghujan seperti sekarang ini, bencana tanah longsor menjadi risiko yang senantiasa perlu diantisipasi. Akan tetapi kesadaran dan upaya mitigasi bencana belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Salah satunya adalah banyaknya Early Warning System (EWS) rusak belakangan ini.
Sebagaimana disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul belum lama ini. Berdasarkan pengecekan yang dilakukan oleh tim, terdapat 20 EWS yang rusak dan tidak berfungsi mendeteksi tanda-tanda bencana tanah longsor. Adapun temuan EWS rusak diantaranya di Purwosari, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin dan Ponjong. EWS tersebut dipasang di rekahan yang berpotensi terjadi kejadian tanah longsor.
“Sementara tahun ini tidak ada penganggaran untuk pemasangan EWS,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono saat dikonfirmasi.
Kerusakan EWS ini pun tentunya menjadi perhatian banyak pihak. Salah satunya datang dari Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI DIY, Sri Purnomo. Ia meminta agar kalurahan yang di wilayahnya terdapat AWS agar segera melakukan perbaikan.
“Ini sangat berbahaya apabila tidak segera mungkin dilakukan perbaikan,” ungkap Sri Purnomo melalui keterangan tertulis, Senin (15/1/2024).
Perbaikan alat tersebut pun dirasa mendesak dan harus disegerakan, meningat EWS memiliki fungsi yang menginformasikan sejak dini terjadinya bencana tanah longsor. Dengan sistem tersebut, tindakan antisipasi kedaruratan kebencanaan dapat segera dilakukan optimal sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
“Seperti di Sleman, ancamannya mulai dari longsor, angin kencang, banjir maupun banjir lahar. EWS yang berfungsi dengan baik sangat menentukan tindakan antisipasi bencana,” kata mantan Bupati Sleman ini.
“EWS itu terhubung dengan sirine yang apabila terjadi pergerakan tanah, sirine tersebut akan mengeluarkan bunyi. Dulu saat saya masih menjabat di Sleman ada sekitar 31 titik ESW yang tersebar di daerah rawan bencana dan rutin dilakukan pengecekan serta perbaikan,” tutupnya
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event3 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan3 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial1 hari yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa