Sosial
Rayakan Paskah, Umat Diingatkan Pengorbanan Yesus



Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Usai mengikuti rangkaian Paskah 2018 sejak Kamis kemarin, Minggu (01/04/2018) pagi tadi ribuan umat katolik dan kristiani memadati gereja untuk merayakan Minggu Paskah. Perayaan Minggu Paskah atau disebut juga Hari Raya Kebangkitan Tuhan ini merupakan puncak peringatan liturgi Gereja Katolik/Kristen.
Romo Mikcael Irawan Susisnanta SJ yang memimpin jalannya Minggu Paskah di Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius mengatakan, hari ini menjadi hari yang amat istimewa bagi umat Katolik karena Yesus telah bangkit dari kematian. Yesus telah mengalahkan dosa dan maut dengan kebangkitan-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, Yesus mau menunjukkan bahwa Ia sungguh-sungguh Putera Allah dan memberi harapan pada umat manusia tentang adanya kerajaan Surga.
Hal yang membedakan perayaan Ekaristi pada hari ini dengan perayaan Ekaristi pada hari Minggu atau hari raya yang lain adalah digantinya seruan tobat dengan pemercikan air suci. Air suci yang digunakan untuk memerciki umat adalah air yang telah dikuduskan pada perayaan Malam Paskah. Air itu pula yang ditempatkan di pintu masuk gereja untuk digunakan umat menyucikan diri saat akan memasuki gereja.
“Selain adanya pemercikan air suci, dilagukan Madah Paskah yang mewartakan kebangkitan Yesus,” tuturnya.
Sebelum sampai pada Minggu Paskah, sebelumnya umat Katolik dan Kristiani menggelar Malam Paskah dimana Tuhan Yesus yang wafat akhirnya beralih dari alam kematian menuju kebangkitan. Pada Malam Paskah ini jemaat akan merasakan suka cita sambil berjaga-jaga menantikan kebangkitan Tuhan Yesus. Selain itu, mereka juga akan mengenang kembali Sakramen Baptis yang telah diterima.
“Pada perayaan malam Paskah ini kita berjaga-jaga bersama Yesus, bersiap-siap menantikan peralihan Yesus dari alam kematian menuju kehidupan. Setelah dari malam paskah dari alam kematian menuju kehidupan lalu merayakan Minggu Paskah,” jelas Romo.
Oleh sebab itu, lanjutnya, umat Katolik/Kristen harus bisa memahami dan menghayati dari segala prosesi Tuhan Yesus Kristus sebagai sang juru selamat pada umatnya hingga dengan tulus untuk di Salib. Tuhan Yesus rela diarak-arak dan dipermalukan dengan siksaan hanya untuk menebus dosa para umatNya. Maka dari itu Tuhan Yesus bangkit dan akan hidup kembali untuk para umatnya.
“Ada anggapan yang sudah hadir ikut Misa tadi malam (Malam Paskah), maka hari Minggu (Paskah) tidak perlu lagi. Padahal itu adalah anggapan yang tidak tepat,” ucapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya rangkaian acara Hari Raya Paskah atau tiga hari suci (Triduum) Paskah telah dilewati . Antara lain Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah hingga Hari Raya Paskah. Pada hari-hari itu umat diingatkan kembali bahwa Yesus bersedia mati untuk menebus dosa-dosa manusia dan dibangkitkan. Karena itu, kematian bukan lagi akhir dari hidup melainkan awal dari kehidupan baru.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Masa Jabatan Tinggal Menghitung Hari, Sunaryanta : Kembali ke Orang Tua dan Bertani
-
Sosial4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Progam Makan Bergizi Gratis Mulai Dilaksanakan di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Group Helat Jogja Fashion Parade 2025, Usung tema Pararellel Aesthetics
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kasus Kesehatan Mental Tinggi, Gunungkidul Kolaborasi dengan IPI untuk Penanganan dan Antisipasi
-
film3 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Berikan Award 2025 pada Sejumlah Model saat Wisuda, Termasuk Desainer Cilik
-
Sosial2 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km