Pemerintahan
Puluhan Ribu Warga Gunungkidul Masih Miliki Masalah Kesejahteraan Sosial
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Puluhan ribu warga Gunungkidul masih memilik masalah kesejahteraan sosial. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul terus berkomitmen mengurangi angka Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Gunungkidul.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Winarto, menyebut pada tahun 2022 sebanyak 23.436 warga Gunungkidul masih memiliki masalah kesejahteraan sosial. Namun demikian angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebanyak 31.741 warga.
Dijelaskannya, terdapat lima kategori PPKS yang ditangani pihaknya, yaitu penyandang disabilitas, lanaia terlantar, pengemis atau anak jalanan, korban kebencanaan, dan anak terlantar. Dari data yang ia miliki, dalam dua tahun terakhir warga lanjut usia miskin dan penyandang disabilitas mendominasi jumlah PPKS di Gunungkidul.
“Kami melayani semampu kami sesuai dengan anggaran yang ada,” ucapnya.
Menurutnya, kendala dalam memberikan pelayanan terhadap puluhan ribu warga PPKS ialah anggaran yang terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berjejaring dengan instansi lain seperti Satpol PP, Polres Gunungkidul, hingga pilar-pilar sosial di Gunungkidul.
Selain itu keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana menjadi kendala lainnya bagi pihaknya dalam melakukan pelayanan.
“Misalnya untuk melayani gelandangan ataupun anak terlantar kita belum ada sarprasnya, kendaraan operasioanl kita belum punya. Walau begiti kita kerjasama dengan instansi lain seperti ambulan desa, ataupun angkutan lainnya dari Satpol PP dan Polres Gunungkidul,” jelasnya.
Ditambahkannya, dalam tiga tahun terakhir ini pelayanan terhadap PPKS di Gunungkidul belum berjalan optimal dikarenakan adanya refokusing anggaran untuk penanganan covid19. Ia mencontohkan seperti terhentinya program kegiatan untuk anak berhadapan dengan hukum yang sudah berjalan satu tahun dan berhentinya kegiatan pelatihan-pelatihan untuk program pemberdayaan penyandang difabel.
“Tahun 2020, 2021, dan 2022 kan kena refokusing jadi beberapa program terhenti. Tahun ini dengan semakin menurunnya covid19 semoga tidak kena refokusing agar pelayanan lebih maksimal lagi,” pungkas Winarto.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik7 hari yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program