Sosial
Puncak Cuaca Buruk di Pantai Selatan Pada Rabu Esok, Ketinggian Gelombang Diperkirakan Capai 8 Meter


Tanjungsari,(pidjar.com)–Cuaca buruk sejak beberapa waktu terakhir ini melanda kawasan pantai selatan Gunungkidul. Gelombang pasang menerjang kawasan pantai. Akibatnya, sejumlah nelayan banyak yang memilih libur melaut lantaran kondisi yang dinilai sangat berbahaya tersebut. Diperkirakan, cuaca buruk ini akan terus terjadi dalam beberapa hari mendatang dan mencapai puncaknya pada Rabu (18/07/2018) esok.
Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Marjono mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, gelombang tinggi yang telah terjadi sejak 4 hari terakhir ini akan mencapai puncaknya pada Rabu esok. Ketinggian gelombang pada titik puncak diperkirakan akan mencapai 27,5 feet atau sekitar 8 meter.
Menurut Marjono, perkiraan ini cukup menakutkan. Hal ini lantaran pada saat ini, meski gelombang terhitung tinggi, namun tinggi gelombang hanya mencapai 3,5 meter.
“Mudah-mudahan tidak sampai terjadi ketinggian gelombang sampai 8 meter tersebut,” beber Marjono, Selasa (17/07/2018) siang.
Berkaitan dengan titik puncang gelombang tinggi di kawasan pantai selatan, saat ini baik para pedagang maupun nelayan sudah mengambil langkah antisipasi. Para nelayan mulai bergotong royong menaikan kapal serta barang-barang lainnya yang ada di pinggir pantai ke lokasi yang lebih aman. Sementara untuk para pedagang, juga sudah mengamankan barang dagangannya.
Ia menambahkan, gelombang tinggi di kawasan pantai selatan sebenarnya merupakan fenomena biasa di pantai selatan. Setiap bulan Juli hingga Agustus, gelombang memang biasa menaik.
“Masyarakat sudah terbiasa untuk langkah antisipasinya. Namun kita tetap berharap semoga pada tahun ini tidak parah,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Nelayan Pantai Baron, Sumardi mengatakan, sejak hari Minggu (8/7/2018) silam, ketika gelombang mulai menaik, para nelayan sudah mengevakuasi kapalnya. Hal ini dilakukan guna melindungi kapal dari kerusakan akibat kerasnya hantaman gelombang.
“Kita juga memutuskan untuk tidak melaut karena berbahaya,” kata Sumardi.
Akibat dari cuaca buruk ini disampaikan Sumardi memang cukup mengganggu perekonomian dari para nelayan lantaran memang harus libur melaut. Namun ini kemudian menjadi pilihan terbaik lantaran jika tetap nekat melaut bisa membahayakan keselamatan nelayan. Para nelayan sendiri sudah sangat terbiasa dengan anomali cuaca yang terjadi di Pantai Selatan.
"Kebetulan saat ini berbarengan dengan bersih dusun, sehingga kami disibukkan dengan mengikuti kegiatan. Tidak terlalu terasa," pungkasnya.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik3 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan