Uncategorized
Puncak Musim Penghujan Menurut BMKG





Wonosari,(pidjar.com)– Cuaca ekstrem masih berpeluang melanda Gunungkidul, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menghimbau masyarakat agar senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan berdasarkan pada perkiraan Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari dan Februari. Namun pada dua pekan bulan Januari ini curah hujan mengalami penurunan dan cenderung cerah. Adanya anomali cuaca ia menghimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Merujuk perkiraan BMKG bahwa untuk Gunungkidul bagian utara puncak musim penghujan akan terjadi di bulan Januari,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, Rabu (18/01/2023).
Pihaknya juga telah melakukan pemetaan terkait potensi bencana di Gunungkidul sebagai upaya mitigasi. Pihaknya sebelumnya juga telah menetapkan siaga darurat bencana hidrometeorologi yang berakhir pada 31 Desember 2022 silam. Sejumlah kebencanaan seperti tanah longsor, angin kencang, maupun banjir masih berpotensi terjadi mengingat belum berakhirnya musim penghujan di Gunungkidul.
“Sedangkan Gunungkidul bagian selatan diprediksi puncak musim penghujan terjadi di bukan Februari. Kami menghimbau untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap cuaca ekstrim,” imbuhnya.





Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan jika pemetaan potensi bencana pada tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Bencana tanah longsor dan angin kencang masih mendominasi kebencanaan di Gunungkidul. Dari data yang ia miliki, potensi bencana angin kencang merata di Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan daerah rawan tanah longsor berada di zona utara Gunungkidul.
“Sifatnya ini kan terusan musim hujan potensi kebencanaan masih sama,” jelasnya.
Ia turut menghimbau agar masyarakat melakukan mitigasi kebencanaan di lingkungan sekitarnya, seperti memperhatikan pohon di sekelilingnya. Sekiranya sudah lebat ia menyarankan untuk memangkas ranting pohon guna mengurangi tekanan angin sehingga tidak roboh.
“Masyarakat memang yang pertama dihimbau waspada terhadap cuaca karena perkembangan cuaca yang cepat. Antisipasi pohon yang sekiranya membahayakan, ranting dapat dikurangi agar tekanan angin berkurang,” tutupnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial4 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Sosial2 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Peristiwa2 hari yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Hukum6 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK