Sosial
Putra Gunungkidul Sabet 4 Gelar Juara Dalam Kontes Robotic di Kanada






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Lagi-lagi putra Gunungkidul membawa harum bumi handayani di kancah internasional. Sulaiman Ali (20) warga Banaran, Kecamatan Playen bersama Tim Robot Soccer Ichiro dari Institute Teknologi Surabaya (ITS) berhasil menyabet empat gelar dalam ajang ajang Robo Cup 2018 di Montreal, Kanada.
Informasi yang berhasil dihimpun, Sulaiman Ali bersama Muhammad Reza Ar Razi, Tommy Pratam dan Dhany Satrio Wicaksono berhasil menyabet juara 4 (empat) kategori penghargaan sekaligus, salah satunya juara 1 sepakbola Robot Kategori Teen Size setelah di final mengalahkan Tim Iran dengan skor 3 – 0.
Menanggapi hal tersebut, ayah dari Sulaiman Ali, Muhalli merasa sangat bangga dan terharu dengan prestasi yang ditorehkan Tim Robot Soccer Ichiro. Sebab di dalamnya, putranya ikut andil dalam kompetisi dikancah internasional.
"Yang pasti kami bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh anak saya," kata Muhalli kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Senin (02/07/2018).
Muhali mengatakan, Ali secara kecerdasan hanyalah biasa-biasa saja. Namun kegigihan dan keuletan Ali yang diduga menjadi faktor keberhasilan anaknya tersebut.







Sewaktu SMA kelas X, Ali sempat meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk pindah jurusan dari IPA ke IPS di SMA Negeri 1 Wonosari. Namun kala itu, Muhalli tidak merestuinya.
"Saat itu saya kasih motivasi, setiap kesulitan itu pasti ada jalan keluarnya, jangan menyerah. Setelah itu dirinya semakin giat belajar," lanjut dia.
Dikala masih kecil, Ali berkeinginan menjadi seorang juragan bus. Bahkan saat ini, Ali memlunyai kegemaran naik bus ketika bepergian.
"Kalau ke Surabaya dia suka naik bus dan bukan sembarang bus, tapi bus yang kencang," kata Muhalli serambi bercanda.
Ali yang juga mempunyai kegemaran dalam seni, memang sangat tertaik dalam dunia elektronik. Dimasa sekolah dirinya memang suka mengotak atik barang seperti hp dan laptop.
Ketika lulus SMA, Ali sempat mendaftar di UGM, namun dirinya tidak lolos seleksi. Kemudian Ali mendaftar di UPN dan diterima. Namun Ali masih kurang memantabkan hati kemudian mencabutnya dan memilih ITS.
"Di UPN sudah bayar Rp 10 juta sebagai uang pangkal. Tapi anaknya masih ingin test di ITS jurusan yang lebih ia sukai yaitu Teknik Elektro," imbuh dia.
"Waktu semester pertama dirinya langsung masuk Tim Robotic ITS," pungkas Muhalli.