Politik
Putus Rentetan Kekalahan Dalam Pilkada, PDIP Akan Mobilisasi Para Kepala Desa






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Partai terkuat di Gunungkidul, PDIP nampaknya sangat penasaran dalam Pilkada Gunungkidul. Sebagaimana diketahui, dalam 3 helatan Pilkada langsung sebelumnya, meski menguasai parlemen dengan suara terbanyak, namun partai berlambang moncong putih ini selalu kalah dalam mengusung calon Bupati.
Berkaca dari hal ini, PDIP pun mulai serius dalam mempersiapkan diri dalam menyongsong Pilkada 2020 mendatang. Selain memilah dan memilih nama-nama calon yang akan diusung, PDIP juga mulai mempersiapkan sejumlah strategi anyar. Diantaranya adalah memanasi mesin partai serta rencana melibatkan para kepala desa kader PDIP.
Ketua DPD PDIP DIY, Nuryadi mengungkapkan, PDIP memang sangat serius dalam mempersiapkan Pilkada di Gunungkidul. Ada beberapa bahan yang menjadi bahan evaluasi dari partai agar serentetan kekalahan dalam Pilkada ini bisa segera dihapus. Menurut Nuryadi, persiapan matang yang menjadi buah dari evaluasi yang dilakukan memang menjadi sangat serius dilakukan. Pasalnya, dalam Pilkada 2015 maupun 2016 di DIY, PDIP hanya mampu menyabet 1 kemenangan yaitu di Kulon Progo. Selebihnya di 4 Kabupaten atau Kota lainnya, PDIP tak berhasil mendudukkan kadernya di pemerintahan.
“Ada beberapa hal yang hal yang menjadi pembahasan serius di internal kami. Agar kami tidak kalah lagi,” terang Nuryadi saat ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com akhir pekan kemarin.
Adapun bahan-bahan evaluasi utama yang menjadi pertimbangan diantaranya adalah pertimbangan untuk ikut bertarung dalam momentum Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Gunungkidul pada beberapa waktu mendatang. PDIP berencana untuk mengajukan para kadernya untuk bisa menjadi kepala desa di lingkungannya masing-masing. Selain akan digerakkan sebagai mesin pemenangan untuk Pilkada Gunungkidul 2020 mendatang, dengan adanya kader yang menjadi kepala desa tersebut akan membuat program-program pemerintah yang ada bisa diperjuangkan secara maksimal demi kesejahteraan masyarakat.







“Kita kan partai pemerintah, jadi dengan demikian kita mempunyai akses untuk program-program. Kalau kader-kader kami jadi instrumen pemerintahan hingga tingkat terbawah, maka aspirasi atau program-program bisa tepat sampai ke masyarakat,” urai anggota DPRD DIY ini.
Selain itu, menggerakkan mesin partai secara maksimal juga jadi strategi lainnya. Nuryadi sendiri mengakui bahwa selama ini, para kader, politisi, caleg hingga anggota DPRD dari PDIP belum menganggap kontestasi Pilkada menjadi kepentingan bersama. Alhasil, para kader tersebut tidak maksimal dalam mendukung calon-calon yang diusung PDIP.
Paradigma ini sejauh mungkin akan diubah oleh PDIP ke depannya. Para kader, caleg hingga anggota DPRD Gunungkidul diperintahkan untuk all out dalam mendukung dan mengkampanyekan calon Bupati dari PDIP. Perintah ini ditegaskan Nuryadi wajib dilakukan oleh seluruh anggota, sehingga tentu akan jadi pertimbangan khusus bila nantinya pihaknya menemukan adanya kader yang tidak maksimal dalam kerja politik Pilkada maupun yang bahkan berkhianat.
“Kita optimis para kader bersemangat dalam Pilkada Gunungkidul 2020 ini. Sehingga sampai sekarang belum dibahas mekanisme sanksi,” imbuh dia.
Ia menambahkan, strategi-strategi pemenangan ini akan diterapkan secara konsisten di 5 kabupaten dan kota di DIY. Nuryadi sendiri memiliki target prestisius dalam gelaran Pilkada di DIY.
“Kita akan rebut lima-limanya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih memaparkan, DPC PDIP Gunungkidul masih menunggu instruksi dari DPP PDIP terkait juklak maupun juknis pemenangan Pilkada Gunungkidul 2020 mendatang. Perintah dari DPP ini akan menjadi pondasi utama DPC PDIP Gunungkidul dalam menentukan arah dalam Pilkada 2020 ini. Termasuk di dalamnya adalah perintah untuk berkoalisi dengan partai lainnya.
Sejauh ini, meski bisa mengusung calon sendiri dengan 10 kursi yang dimiliki, PDIP membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain. Walau demikian, Endah belum bisa menjelaskan ke mana arah koalisi yang akan dilakukan oleh PDIP Gunungkidul.
“DPC PDIP Gunungkidul manut dengan perintah pusat,” ujarnya.
Endah sendiri mengaku sudah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah tokoh yang berminat untuk menjadikan PDIP sebagai kendaraan politik dalam Pilkada. Namun menurutnya, komunikasi-komunikasi ini baru dalam tahap awal dan belum menyimpul ke arah dukungan.
“Yang jelas, semua yang ingin berkomunikasi dengan kami, akan diterima dengan tangan terbuka. Dan satu yang pasti, jika memang mau diusung PDIP, maka nantinya harus ber-KTA PDIP,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks