Pemerintahan
Rapid Test Untuk Ribuan Petugas, KPU Habiskan Anggaran Ratusan Juta




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul beberapa waktu lalu telah melaksanakan rapid tes untuk mengetahui kesehatan para petugas yang akan melaksanakan tahapan Pemilihan Kepala Daerah 2020 Gunungkidul. Pemantauan menjadi sangat penting mengingat ribuan petugas ini akan langsung terjun ke masyarakat. Dari ribuan orang yang menjalani rapid tes, semuanya dinyatakan non reaktif. Untuk melaksanakan tahapan ini, KPU Gunungkidul diperkirkan harus menggelontorkan anggaran hingga ratusan juta.
Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani menuturkan, sejak Selasa (14/07/2020) pihaknya menggelar rapid tes di sejumlah kantor Kapanewon di Gunungkidul. Dalam pemeriksaan tersebut, ribuan petugas yang menjalani tes pemeriksaan dalam antisipasi penularan covid-19. Adapun rinciannya yakni, petugas KPU sebanyak 33 orang, PPK dan sekretariat 146 orang, PPS dan sekretariat 864 orang dan PPDP sebanyak 1907 petugas.
“Selasa dan Rabu sudah dilaksanakan rapid tes untuk PPDP di 12 kapanewon. Untuk yang tingkat kapanewon sudah tanggal 9 Juli kemarin,” terang Hani, Jumat (17/07/2020).
Hani menambahkan, sampai dengan saat ini dari ribuan petugas yang menjalani rapid tes tidak ditemukan adanya reaktif. Ia berharap, hingga tahapan Pilkada ini selesai, semua petugas terjauh dari gangguan kesehatan.
“Hasilnya sudah keluar dan tidak ada yang reaktif, kami harapkan semua sehat,” kata dia.




Disinggung terkait dengan anggaran yang dikeluarkan untuk rapid tes, hani menyebutkan bahwa setiap orang dibayarkan anggaran sebesar Rp 227 ribu. Pihaknya dalam hal ini bekerjasama dengan RSUD Wonosari sebagai petugas pemeriksa.
“Petugas (medis) datang ke kapanewon dengan menggunakan APD lengkap,” kata dia.
Hani menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan APD untuk petugas yang nantinya bertugas di lapangan hingga tingkat TPS. Saat ini sejumlah APD juga telah didistribusikan kepada mereka.
“Untuk PPK, PPS dan PPDP sudah didistribusikan. Adapun APD tersebut meliputi masker, face shield, handsanitizer, kaos tangan, termo gun dan lainnya,” jelas Hani.
Sementara itu, Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistiyowati beberapa waktu lalu menuturkan bahwa biaya untuk rapid tes tersebut memang harus membayar. Sebab pihaknya juga memerlukan anggaran untuk pembelian APD bagi petugas.
“Ya bayar, wong RSUD harus beli alat BMHP, APD dan lain sebagainya. Untuk rinciannya saya tidak hafal,” terang Heru.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial22 jam yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi