fbpx
Connect with us

Peristiwa

Ratusan Karyawan Pamela 9 Jalani Rapid Test

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Sebanyak 105 karyawan Swalayan Pamela 9 yang terletak di Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari menjalani rapid tes masal pada Rabu (17/06/2020). Rapid test ini dilakukan sebagai upaya skrining awal dalam pencegahan penyebaran virus covid19. Hal ini diperlukan mengingat, pusat perbelanjaan merupakan lokasi yang cukup ramai oleh aktifitas masyarakat.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Diah Prasetyorini menuturkan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 memang merencanakan untuk melaksanakan rapid tes massal di lokasi yang sering dikunjungi banyak orang. Pekan lalu, pihaknya menggelar rapid test pedagang di Pasar Argosari Wonosari. Tak hanya pasar tradisional, kemudian pihaknya juga menyasar pasar-pasar swalayan di Gunungkidul. Rabu pagi tadi, pihaknya menggelar rapid test untuk karyawan Pamela 9.

Berita Lainnya  Apresiasi UU Perkawinan Anyar, Kemenag Gunungkidul: Dalam Kehidupan Pernikahan, Cinta Saja Tidak Cukup

“Minggu depan rencananya di swalayan Sambi, ini untuk skrining awal,” jelas dia.

Ia menegaskan, rapid tes ini adalah murni untuk kewaspadaan. Rapid tes dilakukan bukan lantaran adanya hasil tracing atas kasus positif yang terjadi.

“Ini murni kewaspadaan kita agar kita bisa segera menentukan langkah jika nanti ditemui yang reaktif. Karena mereka kan ketemu banyak orang,” ujar Diah.

Ke depan, lanjut Diah, apabila di swalayan tersebut ditemukan yang reaktif, akan segera diisolasi mandiri di Wisma Wanagama. Kemudian juga akan diambil swabnya.

“Jadi jelas nanti kita mengambil kebijakannya karena 80% dari 50 kasus positif di Gunungkidul itu Orang Tanpa Gejala,” tegas Diah.

Sementara itu, Branch Manager Pamela 9, Ngatno memaparkan, pihaknya tidak keberatan dengan rapid tes yang digelar pemerintah. Hasil dari rapid test ini justru bisa menjadi antisipasi bagi pihaknya.

Berita Lainnya  Terlalu Tipis, Penggunaan Masker Scuba Kurang Disarankan

“Kalau sudah tahu hasilnya kita tahu ke depannya harus seperti apa, kalau ada yang reaktif kami akan menyesuaikan protokol kesehatan dari pemerintah, disuruh karantina ya siap,” jelasnya.

Di samping itu, Ngatno menegaskan, tidak ada tracing positif yang masuk ke Pamela. Seperti yang diketahui, beberapa waktu yang lalu banyak beredar di media sosial bahwa adanya pasien positif masuk ke Pamela.

“Mencatut nama Babinkamtibmas juga, sudah kami klarifikasi ke Polsek Wonosari, murni hoax,” pungkas Ngatno.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler