Connect with us

Sosial

Ratusan Nelayan Masih Belum Miliki Asuransi, Dinas Diminta Proaktif Jemput Bola

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Meski dunia kerjanya cukup beresiko, para nenlayan di Kabupaten Gunungkidul masih belum menyadari pentingnya untuk memiliki asuransi. Hingga saat ini, tercatat masih ada ratusan nelayan yang belum terdaftar sebagai peserta asuransi jaminan keselamatan kerja. Masih kurangnya sosialisasi kepada para nelayan disebut menjadi penyebab masih banyaknya para nelayan yang tidak terdaftar maupun tidak memiliki asuransi.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul Rujimantoro mengatakan, program asuransi keselamatan kerja hingga saat ini masih belum menyasar ke seluruh petani. Berdasarkan catatan yang dimilikinya, para nelayan, khususnya yang berada di wilayah barat hingga saat ini masih tidak terdaftar sebagai peserta asuransi.

Menurut Rujimanto, para nelayan masih kebingungan dalam mengurus pendaftaran asuransi. Hal ini lantaran sosialisasi terkait tata cara pengurusan maupun pendaftaran dari pemerintah masih cukup minim sehingga banyak nelayan yang tidak mengetahui.

Berita Lainnya  Tergolong Sepi, Tak Ada Lonjakan Penumpang Jelang Larangan Mudik

“Memang banyak juga para nelayan yang malas dalam mengurus asuransi,” kata Rujimanto, Jumat (01/06/2018) pagi.

Ia meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul untuk menggencarkan penyuluhan dan sosialisasi terkait asuransi keselamatan kerja. Bahkan jika diperlukan, pemerintah bisa melakukan jemput bola dengan mendatangi para nelayan.

Asuransi disebutnya sangat penting lantaran resiko kerja para nelayan ini sangat tinggi. Apapun bisa terjadi mengingat dalam kerjanya, para nelayan tak bisa dipungkiri juga sangat bergantung pada alam. Dengan memiliki asuransi, tentunya akan sangat membantu para nelayan maupun keluarganya bilamana kemungkinan buruk kemudian terjadi.

“Kami sangat memohon kepada DKP agar segera mengusulkan kekurangan yang ada ini kepada kementrian sehingga semua nelayan Gunungkidul bisa mempunyai asuransi,” tandas dia.

Berita Lainnya  Tak Sampai Berdampak Bencana, Siklon Veronica Mulai Jauhi Gunungkidul

Sementara itu, Kepala Seksi Kenelayanan DKP Gunungkidul, Supriyono mengakui bahwa program asuransi memang masih belum menyasar seluruh nelayan. Dari total 1300 nelayan di Gunungkidul, baru sekitar 1131 nelayan yang terdaftar dalam program asuransi. Sementara sisanya sebanyak 169 nelayan belum terpapar program tersebut. Ia menyebut bahwa ada pula kemungkinan bahwa data ini masih bisa berubah dan lebih banyak nelayan yang belum masuk pendataan pihaknya.

Perubahan data sendiri memang sangat memungkinkan terjadi mengingat dalam momen boomingnya pariwisata di Gunungkidul ini, banyak nelayan yang memilih banting stir menjadi pelaku wisata yang dianggap lebih menjanjikan, terutama ketika musim liburan.

“Proses pendataan akan terus kita perbaharui agar kemudian bisa mendapatkan data yang valid,” ucapnya.

Jumlah para nelayan peserta asuransi yang mencapai ribuan ini sendiri disebut Supriyono sudah sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran nelayan untuk memiliki asuransi keselamatan kerja cukup besar. Ia berjanji ke depan akan terus melakukan pendataan ulang sehingga semua nelayan bisa terpapar program asuransi.

Berita Lainnya  Penjual Takjil dan Kembang Api Lengang, Dua Titik Keramaian di Kota Wonosari Masih Sepi di Awal Puasa

Adapun program ini memang sangat berguna dan menguntungkan para nelayan. Seluruh premi asuransi nantinya ditanggung oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan sehingga para nelayan bisa memperoleh hak mereka manakala terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.

Adapun santunan untuk kecelakaan akibat aktivitas penangkapan ikan akan memperoleh tanggungan sejumlah Rp200 juta apabila menyebabkan kematian, Rp100 juta apabila menyebabkan cacat tetap dan kecelakaan di darat diberikan Rp160 juta dan Rp20 juta untuk biaya pengobatan.

"Premi asuransi nelayan ditanggung oleh KKP dalam tempo tertentu dan dilanjutkan nelayan yang pernah mendapat bantuan asuransi. Untuk preminya sendiri sebesar Rp175.000 per tahun," katanya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata4 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler