Pemerintahan
Anggaran Dropping Air Kecamatan Purwosari Habis
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hingga awal bulan Oktober 2019 ini, hujan tak kunjung juga turun di wilayah Gunungkidul. Hal tersebut berdampak pada semakin parahnya dampak kekeringan yang terjadi. Situasi semakin sulit lantaran di tengah keringnya sumber air, saat ini anggaran untuk dropping air telah semakin menipis. Bahkan saat ini, sudah ada tiga kecamatan yang mulai kehabisan anggaran untuk dropping air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki memaparkan, ketiga kecamatan yang telah kehabisan anggaran dropping air tersebut adalah Kecamatan Purwosari, Tanjungsari, dan Patuk. Ia jelaskan lebih lanjut, untuk kecamatan Tanjungsari, anggaran yang tersedia tinggal untuk 25 tangki air. Sementara Kecamatan Purwosari, anggaran saat ini sudah benar-benar habis.
“Kecamatan Patuk juga akan segera habis anggarannya, sedangkan untuk kecamatan lain diperkirakan anggaran habis pada pertengahan bulan Oktober ini,” kata dia.
Dirinya menambahkan, jika nantinya ada pihak ketiga yang ingin menyalurkan bantuan, dihimbau untuk memberikannya ke kecamatan-kecamatan. Hal tersebut lantaran, untuk BPBD sendiri saat ini kekurangan armada di tengah membludaknya permohonan yang masuk.
“Kalau harus melalui BPBD kami memiliki keterbatasan armada. Kami hanya memiliki 5 armada truk tangki sehingga sangat terbatas untuk menyalurkan bantuan air bersih, nanti kami yang mengarahkan ke lokasi mananya,” paparnya.
Edy mengatakan, untuk bantuan dari pemerintah daerah lain hingga saat ini belum ada yang berkoordinasi dengan BPBD Gunungkidul. Selain itu, yang menjadi kendala lainnya adalah mulai berkurangnya debit air di beberapa sumber air yang airnya diambil untuk disalurkan oleh truk tangki.
“Kabarnya sumber air yang berada di Karangmojo sudah tidak diperbolehkan diambil airnya karena debit sudah sangat menurun dibanding dengan beberapa bulan lalu. Sementara untuk titik lain, kami bahkan harus mengambil air dari bantul seperti di Parangtritis,” terangnya.
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul, Suharno menegaskan bahwa droping air bukanlah solusi untuk mengatasi kekeringan di Kabupaten Gunungkidul. Ia menambahkan, pada periode dewan kali ini, pihaknya akan kembali membahas pembuatan embung raksasa yang rencananya dibangun di Semanu.
“Akan dibahas kembali terkait dengan pembangunan embung raksasa, sehingga dapat mejadi solusi jangka panjang. Saya rasa droping air buka solusi jangka panjang,” pungkasnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials