fbpx
Connect with us

Peristiwa

Rekor Penambahan Terbanyak Terjadi di Gunungkidul, 311 Orang Terkonfirmasi Corona

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Kasus konfirmasi positif di Gunungkidul kembali mengalami lonjakan. Rabu (30/06/2021) ini, Dinas Kesehatan melaporkan 311 orang terkonfirmasi corona. Jumlah ini menjadi rekor paling banyak selama pandemi berlangsung.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pihaknya terus menggencarkan testing tracing dan treatment pada kasus covid19 di Gunungkidul. Saat ini seluruh tempat tidur di Gunungkidul penuh.

“Dari Pemkab Gunungkidul sendiri mengusulkan Rumah Sakit Umum Daerah Saptosari menjadi rumah sakit rujukan covid dan penambahan bed di sana,” kata Dewi, Rabu malam.

Dewi menambahkan, hari ini 10 orang juga dinyatakan meninggal dunia. Ia tak menampik sudah ada warga isolasi mandiri yang meninggal di rumah.

“Untuk jumlahnya kami belum menghitung, yang jelas ada,” kata dia.

Dengan demikian hingga Rabu ini secara keseluruhan 6.495 orang terkonfirmasi covid19. Jumlah pasien sembuh 4.072 orang kemudian untuk meninggal dunia 260 orang.

Berita Lainnya  Kesaksian Marsudi, Pria Yang Sempat Nekat Coba Bunuh Diri Setelah Hartanya Habis dan Kakinya Cacat

Terus meningkatnya kasus terkonfirmasi positif ini dan menipisnya tempat tidur di fasilitas kesehatan, maka pemerintah berencana akan mengoptimalkan shelter yang ada. Di Gunungkidul sendiri ada 22 shelter tersebar di 18 Kapanewon. Pengoptimalan ini dimaksudkan agar orang terkonfirmasi positif mendapatkan tempat untuk penanganan kesehatannya.

“Ada 22 shelter yang sudah terbentuk. Memang tempat ini mayoritas belum dimanfaatkan maka dari itu akan dioptimalkan,” ucap Heri Susanto Wakil Bupati Gunungkidul.

Disisi lain, upaya pemenuhan sarana prasarana serta alat keseharan pun juga menjadi hal yang harus segera dilakukan pemerintah. Termasuk dnegan tenaga kesehatan yang sangat dibutuhkan setiap fasilitas kesehatan.

Panewu Gedangsari, Martono Iman mengungkapkan di wilayahnya sudah terbentuk shelter. Namun meski begitu, mereka yang terpapar covid19 lebih memilih isolasi mandiri di rumah.

Berita Lainnya  Kerasnya Perjuangan Hidup Poniem Hidupi Keluarga Setelah Ditelantarkan Suami

“Memang masyarakat lebih nyaman kalau isolasi mandiri di rumah,” ungkap Martono.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler